Chantey

985 64 13
                                    

*WAJIB SAMBIL DENGERIN LAGU CHANTEY*



Gwisgae neomchineun bada

Laut penuh telinga

Nuneul gamgo neukkinda

Aku menutup mata dan merasakan

Nan jarie gamanhi anja

Aku duduk diam

Hanghaehaneun beobeul ara

Tahu cara berlayar

Dia merasakan dingin yang mulai menyebar, menyapa dan membalut seluruh pori-pori dengan pemandangan lain yang menerpa. Terlalu baru namun akrab, seolah memang takdir mengajaknya bersua dengan rindu yang telah menggunung.
Angin kini menjadi gelembung, tampak indah menari menuju langit; menyampaikan berjuta pesan yang di balut asa yang dengan sekuat tenaga tengah berlari. Penuh usaha namun tak sesuai takdir.

Dia menjadi panorama sekarang, memanjakan hati yang sedari dulu dirundung pilu, dia membalas kini, tentang bait belati yang menusuk nurani. Dia tahu nyatanya saat ini, bukan asumsi lagi karena ia telah percaya. Terimakasih atas pembuktian, karena itu lah timbal balik yang setara.

Sogeumgi meogeumeun baram

Angin yang asin

Ipsul geoteul jeoksinda

Basahi bagian luar bibir mu

Nan sonbari modu mukkyeodo

Bahkan jika tangan dan kakiku diikat

Jayuhaneun beobeul ara

Aku tahu bagaimana menjadi bebas

Jika kau tengah mengarungi masa depan, maka aku disini akan menjadi teman. Ayo nikmati, sesuatu yang baru tengah menanti dengan lapang dada. Tak perlu khawatir, kekuatan yang kau inginkan sebentar lagi akan datang.

Sayup angin asin menerbangkan Surai pendek milik ku, membawanya berayun dan menari seolah ikut serta dalam perasaan ku yang mulai terbuka. Jangan takut, rasakanlah kebebasan sayang.

Aku ada disini dengan sebab, kau disana karena akibat. Kisah cinta yang begitu berharga telah kita arungi bersama, semakin dalam kau akan mengerti, kau akan tahu dunia mu dan dunia ku satu. Karena kau dan aku berbagi rasa.

Baesnorae baesnorae

Bernyanyi Bernyanyi

Oeroumeul deonjineun norae

Kesepian

Myeoccgogae myeoccgogaeui

Berapa banyak

Padoreul neomeoya hana

Haruskah aku melewati ombak

Kamu tengah berharap, dengan mata memancarkan rona tekad yang begitu bulat. Begitu cantik dengan genangan air mata yang kini telah bercampur dengan duka. Nyanyian penjemput terus kau lantunkan, dan aku masih di sini dengan setia menemani.

Kau mulai bergabung sekarang, mengerti akan akhir cerita, kau telah bergabung. Akan ada jutaan bintang di lautan, dengan temaram bulan yang akan menembus. Sungguh sayang semua akan lebih indah dari bawah sana.

Kau berhenti bernyanyi tapi aku tidak, kamu berhenti melambai tapi aku setia. Kisah yang indah telah ku temani dari awal hingga akhir, tak perlu khawatir aku kini tengah tersenyum; dengan bibir menguncap syair do'a untuk mu yang kini menjadi bagian dari lautan.

Satu air mata ku menetes, melepaskan ternyata begitu melegakan. Kau sedari dulu mengagungkan kekuatan bukan? Bagaimana rasanya bertarung dengan ombak? Aku lemah, seperti kata mu. Jadi aku memilih hanya sebagai pengamat.

Bukankah kita saling mencinta? Kata mu sakit yang ada pada raga adalah bukti karena kau tak ingin aku hilang. Aku sedih, aku sakit kau takut aku pergi.

Jadi sayang, kini ku persembahkan kebebasan untuk kita. Sampaikan pada penghuni nirwana sana kau telah bertarung seperti ku. Karena kini, tengah ku saksikan badan tegap dengan wajah tampan itu perlahan menghilang di pelukan lautan.

Aku memetik bunga mawar merah yang kau suka, menabur di tengah suka cita; dia juga akan menemani dari atas dan menjadi pemandangan yang akan jauh lebih cantik.

Selamat kita telah terbebas sayang

Aku memilih duduk dan bercerita pada dunia, membiarkan angin laut malam memeluk mesra; dengan suara mesin kapal yang menjadi pengiring. Aku disini bergumam sedangkan kau dalam perjalan menuju dasar.

Jangan takut sayang
Kau selamanya pernah menjadi cinta ku

Aku lantas berdiri dari peraduan, dengan senyum tercetak jelas di badan yang ringkih dengan lebam yang kau cipta nyaris di seluruh raga. Namun tenang, aku tetap mengucap nama mu di setiap langkah ku. Menjadi mantra yang ku rapal kala kembali memasuki kapal tempat melaju.

Dunia kita berbeda sekarang, semoga kau tenang di dalam sana Kim Taehyung cinta ku.

Dari ku yang kau jaga dalam sangkar yang katanya penuh cinta. Beginilah hadiah dari Lalisa yang kau damba. Berkenalanlah dengan samudera, semoga kau suka.

lalalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang