Baru saja selesai membersihkan diri dan berganti pakain, saat keluar Alkha dikejutkan dengan segerombolan gadis yang masih berdiri dan menunggu dirinya di taman dekat toilet. Sebenarnya Alkha rada ngeri-ngeri gimana gitu. Ia jadi berfikir yang tidak-tidak. Tadi saat ia mandi tidak ada yang mengintip, ‘kan? Tolong katakan pada Alkha bahwa yang ia pikirkan tidak benar-benar terjadi.
Padahal ia sudah bilang untuk tidak memberi dirinya apapun, lagi pula Alkha tidak miskin-miskin amat untuk sekadar beli jajanan di kantin. Tapi para gadis itu tetap memaksa agar Alkha sang cowok pujaan hati kesayangan mereka menerima pemberiannya. Katanya kalau nggak diterima mereka bakal nangis tujuh turunan. Lha, Alkha jadi serba salah deh.
Karena Alkhalifi Manggala adalah seorang lelaki sejati yang pantang membuat perempuan nangis, maka diterimalah ciki dan berbagai makanan lainnya. Mungkin dirinya sekarang sudah seperti abang-abang yang jualan keliling, tapi bedanya Alkha lebih tralala trilili.
“Ciee, yang sekarang jualan.” Alkha teramat hapal dengan suara cempreng itu. Siapa lagi kalau bukan sahabat gilanya. Sangga Angkasa.
“Mau beli dong bang.” Angga berkicau kembali dan yang bisa Alkha lakukan hanya menatapnya sebal. “Habis ngerampok dimana kamu? Kok, ngerampok nggak ajak-ajak aku. Beraninya ya, sekarang kamu beraksi tanpa ngajak aku. Awas lho, nanti malam kamu nggak boleh tidur di kamarku lagi. Soalnya sekarang kamu udah nakal dan berani main di belakangku.” Angga berkata dengan menggebu-gebu dan demi Tuhan rasanya Alkha ingin menenggelamkan Angga si cowok sinting itu ke dalam air laut. Kalau bisa air lautnya diubah dulu jadi air comberan.
“Berisik.” Alkha berjalan melewati Angga yang masih mengomel tak jelas. Biarlah, biar si Angga itu dikatain nggak waras karena ngomong sendiri.
“Alkha kamu nyebelin, ya. Setiap aku lagi ngomong kamu selalu pergi dan ninggalin aku kayak orang gila.”
Angga mensejajarkan langkah dengan sahabat jahatnya itu. Bagaimana bisa seorang Angga yang tampan baik hati dan rajin menabung ini bisa-bisanya dicuekin oleh si kutu mangga asem. Jelas itu sangat melukai harga dirinya.
“Lagian, siapa suruh kamu nyebelin?” Alkha berkata sambil mengangsurkan sekantung besar makanan. “Ini tuh aku dapet dari mereka yang tadi nonton main basket.” Alkha menjelaskan dan Angga yang mendengarnya sontak membelalakan mata.
“Apa? Dikasih? Sebanyak ini?” Tanya Angga dan Alkha hanya mengangguk menanggapinya. “Buset. Ini sih lebih banyak dari pemberian anak-anak kalau aku habis ngadain meet and great dadakan.”
Alkha tertawa. “Lagian kamu sok-sokan ngadain meet and great. Gayamu Ga, udah kayak artis aja.” Ia terkekeh karena merasa konyol dengan sahabatnya itu. Lagian siapa yang sudi buat meet and great sama si Angga. Eh, tapi emang ada sih. mungkin Alkha pikir penggemar si Angga ini otaknya udah pada nggak waras. Orang gila kayak Angga dijadiin idola. Haduh perut Alkha melilit rasanya. Entah ini sembelit atau gara-gara menertawakan Angga.
“Enak aja kamu. Aku gini-gini banyak yang suka. Lagian aku kalau habis nyanyi suka banyak yang ngasih hadiah. Malahan lebih banyak dari hadiah kamu sekarang. “ Angga nyolot, tak terima dikatain seperti itu.
“Iya deh. Terserah kamu.”
Satu tangan Angga terangkat, menunjukan sekantung makanan milik Alkha yang sekarang telah berpindah ditangannya. “Ini mau dikemanain?” Angga bertanya sambil terus berjalan mengikuti sahabatnya.
“Kayaknya aku mau kasih buat anak-anak yang suka nongkrong di depan ruko.” Kata Alkha dengan mata seolah sedang menerawang. “Tapi, kalau kamu mau, ya buatmu aja.” Lanjutnya.
Angga lantas menggeleng. “Nggak. Lebih baik kita kasih buat anak-anak itu. Kasian, mungkin mereka lebih membutuhkan daripada aku. Lagian segini banyak, mana masuklah ke perutku. Perutku kan sixpack.”
Mendengar kata terakhir, seketika tawa Alkha pecah, sixpack katanya. Buahaha. Perut kotak-kotak apaan. Kayak balon iya.
>>•<<
Double update nihSemoga terhibur sama tingkah Duo A
Btw, kalian lebih suka Angga atau Alkha? Dan alasannya apa? Komen disini.Ini ekspresi Alkha pas denger Angga ngomong kalau perutnya sixpack.
15/05/20
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO KAMPRET (DanOng)
FanfictionIni bukan kisah Kang Daniel dengan Ong Seong Wu. Ini hanya kisah Alkha dan Angga yang tidak saling berkaitan. Ah, atau mungkin belum. Start : 2018 Finish : 25 Februari 2022 Copy right • 2018 By damra