Hari ini adalah hari Minggu yang berbeda, tak ada lagi Alkha yang masih tidur seperti bangkai. Tak ada lagi Alkha yang mandi saat ia perlu.
Karena di hari ini Alkha akan pergi bertemu dengan 'dia'. Walau rasanya terasa sesak ketika Alkha tau bahwa ia tak bisa melihatnya lagi.
Tetapi Alkha meyakinkan dirinya untuk datang ke tempat cewek itu. Cewek yang selama ini menjadi alasan mengapa Alkha selalu menjadi si pikun.
Alkha mungkin pernah berbuat salah di masa lalu, tapi ia kini ingin menebus segalanya. Menebus kesalahan yang mungkin tidak pernah orang lain bayangkan ternyata pernah dilakukan oleh seorang Alkhalifi Manggala.
Alkha tersenyum miris, menatap pantulan dirinya di cermin. Benar-benar penyamaran yang sempurna. Alkha si tampan yang cuek. Alkha si manis yang baik hati. Alkha si keren yang menggetarkan hati. Dan Alkha-Alkha lainnya yang jauh sekali dari kenyataan.
Alkha selesai mandi dan mengenakan pakaian serba hitam. Ia bergegas mencari kunci motor dan segera pergi untuk menemui 'seseorang' yang selama ini ia tinggalkan.
***
Hari telah siang dan matahari benar-benar memperlihatkan sinarnya. Pada akhirnya Alkha sampai di tempat tujuan setelah berhasil menempuh perjalanan yang cukup lama, tangannya membawa sebuket bunga matahari, bunga kesukaan gadisnya.
Gadisnya
Gadisnya? Apa baru saja Alkha berfikir bunga ini untuk gadisnya?
Alkha tertawa miris menyadarinya. Bagaimana bisa setelah ia meninggalkannya, Alkha masih menganggap bahwa cewek itu adalah gadisnya.
Yang benar saja!
Ternyata Alkha memang benar-benar brengsek.
Langkah kakinya berhenti sesuai dengan instruksi yang diberikan penjaga tempat itu.
"Ini lho, mas, tempatnya mbak Are," kata bapak-bapak penjaga itu. "Sek, yo, bapak permisi." Bapak itu pamit dan Alkha mengucapkan terima kasih.
Sepasang matanya menatap pusaran yang terlihat seperti masih baru. Alkha benar-benar merasakan sesak yang luar biasa. Entah bagaimana ceritanya, perempuan yang sangat ia cintai berada di dalam sana. Meninggalkan Alkha tanpa pamit.
Hah! Bukankah ini balasan yang setimpal?
Bukannya Alkha dulu juga meninggalkan Are tanpa pamit dan menghilang begitu saja. Iya, Alkha yakin Are sedang membalasnya. Dan gadis itu berhasil. Alkha benar-benar merasa kehilangan.
Alkha menatap pusaran di depannya dengan tatapan kosong, ingatannya kembali ke beberapa tahun sebelum semua ini terjadi.
Are gadis itu, gadis yang sama yang selalu ada disamping Alkha. Gadis yang menyayangi Alkha dan yang Alkha yang sayangi.
Semuanya berubah ketika tiba-tiba sesuatu terjadi diantara mereka. Alkha dan Are melakukan kesalahan. Kesalahan fatal yang membuat orang tua Alkha murka.
>>●<<
Helaw Bestiee
Setelah sekian purnama, akhirnya aku balik lagi.
Gimana? Masih inget kisah DanOng?
Si Ganteng dan si kece milik kita bersama 😂😂😂
Adakah yang masih nyimpen cerita ini? Kalau ada acungkan tangan kalian wkwkkw
Monmaap kumenghilang bagaikan ditelan bumi, padahal mah ditelan kemalesan yang hakoko
Well, karena kupunya cita2 buat bisa namatin satu cerita di Wattpad yang entah kapan itu bisa tercapai. (Berhubung aku orangnya males🤣🤣)
Jadi aku kembali kesini untuk bilang
"BISMILLAH SEMOGA BISA NAMATIN CERITA INI..."Udah gitu aja
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO KAMPRET (DanOng)
FanfictionIni bukan kisah Kang Daniel dengan Ong Seong Wu. Ini hanya kisah Alkha dan Angga yang tidak saling berkaitan. Ah, atau mungkin belum. Start : 2018 Finish : 25 Februari 2022 Copy right • 2018 By damra