Kepencet update 🤣
Padahal kan masih di edit
Btw, di kalian ujan kah?
———
Tadi pagi Alkha benar-benar merasa sial. Bagaimana bisa ia lupa memasang alarm? Padahal hari ini seorang dosen meminta jadwal yang seharusnya dimulai jam 4 sore itu diganti menjadi jam 8 pagi.
Entah karena terbiasa dengan jadwal siang dan bangun jam 10, atau memang Alkha yang malas dan selalu beralasan. Ah, entahlah Alkha benar-benar tak ingin memikirkan nya.
Hari ini ia benar-benar butuh menenangkan diri.
Jadi dimana kiranya tempat yang pas untuk menyendiri dan menjauhi keramaian?
Apakah perpustakaan?
Atau taman di belakang gedung fakultas yang katanya horor itu?
Ah, lagi-lagi Alkha enggan memikirkannya.
Dengan sedikit perasaan dongkol, Alkha melangkah dan berjalan tak tentu arah.
Dan, lagi. Alkha dihadang seorang perempuan. Kali ini bukan si rambut sebahu berwarna kecoklatan. Melainkan si perempuan berambut panjang berwarna hitam legam dengan mata bulat bak panda.
Alkha menaikan alisnya, bertanya dalam diamnya.
Gadis di depannya mengangkat tangan dan tersenyum. Lantas berucap riang.
"Hi!"
"Oh, hei hahaha." Alkha tertawa entah karena apa.
Ya, tolong jangan lupakan Alkha dan tawa tidak dapat dipisahkan. Karena bagaimana pun keadaan Alkha, kalau ada orang lain yang melihat atau menyapanya Alkha akan kembali menjadi Alkha yang selalu tertawa.
"Kamu kemana aja, si?" Si manis bertanya dengan tatapan yang tak lepas dari gerak gerik pemuda sipit di hadapannya.
Sekali lagi Alkha bingung dan tak tau apa yang harus ia lakukan. Jadi ia hanya berucap sekenanya "Ya?"
Gadis manis itu memukul pelan lengan kanan milik Alkha, tidak sakit memang. Tapi mampu membuat Alkha syok seketika.
Alkha jelas tak ingat apapun tentang gadis bermata bulat dihadapannya ini.
"Kamu pasti gak ingat aku, kan?" Gadis itu menebak dan ketika ia melihat Alkha yang menggaruk belakang telinganya, gadis itu yakin tebakannya tepat sasaran.
"Aku tuh Eya. Meiyanya Lifi."
Dan, kalimat barusan benar-benar mampu membuat Alkha terbengong di tempatnya.
"Eya?"
Gadis manis bernama Meiya itu mengangguk dan kali ini tak segan memeluk lengan Alkha. Tolong jangan tanya bangaimana reaksi Alkha.
Alkha berdehem merasa tak nyaman dengan perlakuan Eya padanya. Mereka masih di lingkungan kampus dan Alkha tak mau dosen atau siapa pub memergoki ia yang tengah ditempeli seorang gadis. Apalagi model Meiya.
"Eh, Eya maaf aku harus pergi." Alkha berusaha melepaskan Meiya, namun gadis manis itu tak mau menyerah. Justru tak disangka-sangka Meiya malah menyanderkan kepalanya di bahu Alkha.
"Kenapa sih, Lif? Dulu kan kita juga biasa kayak gini." Kata gadis itu polos. Atau mungkin pura-pura polos.
Biasa katanya?
Hah! Benar-benar.
Apa memang iya?
Masak si, Alkha dulu bisa selengket itu sama perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO KAMPRET (DanOng)
Fiksi PenggemarIni bukan kisah Kang Daniel dengan Ong Seong Wu. Ini hanya kisah Alkha dan Angga yang tidak saling berkaitan. Ah, atau mungkin belum. Start : 2018 Finish : 25 Februari 2022 Copy right • 2018 By damra