Who exactly is Taehyung?

187 16 36
                                    

Taehyung meraba raba sampingnya, bertujuan untuk mendapatkan atensi dari gadis bersurai panjang itu.

Namun nihil Taehyung tak menyentuh apapun di sampingnya, tak lama Taehyung mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk melalui celah kecil jendela.

"Yeoja chinggu?" Panggil Taehyung dengan nyawa yang sepenuhnya belum terkumpul.

Taehyung memijit pelipisnya pelan, kepalanya terasa berat "Yeoja ching-"

"Wae?" Jawab Taeji yang sekarang dengan santainya tengah memakai sepatu di depan pintu, dengan pakaian yang sudah rapih.

Taehyung mengerutkan keningnya saat melihat Taeji "Yeoja chinggu.. mau kemana?" Tanya Taehyung.

Taeji mengikat tali sepatunya kemudian berdiri "Aku ada urusan, dan kau! Tidak boleh ikut" Ucap Taeji sambil menunjuk Taehyung tepat di depan hidungnya.

Taehyung mempouth kan bibirnya "Ah wae??" Ucap Taehyung sambil menghentak hentakan kakinya seperti balita yang merajuk.

"Karena kau menyusahkan" Jawab Taeji kemudian berjalan meninggalkan Taehyung sendiri di dalam apartemen.

Taeji menutup pintu apartemen miliknya, kemudian menghirup napas dalam dalam dan kembali melihat pintu apartemennya lagi.

'kenapa Taehyung tidak merengek ingin ikut? Biasanya dia akan menemaniku dengan alasan ingin menjagaku, entah itu ke sekolah ataupun tempat yang dekat sekalipun' Batin Taeji bingung.

Tapi tak lama Taeji menggelengkan kepalanya, mencoba untuk tidak peduli akan hal itu.

Namun di sisi lain, Taehyung tengah melihat dari jendela apartemen, melihat gerak gerik Taeji yang tengah berjalan hingga hilang di telan lift di ujung sana.

"Aku tidak bisa berbuat apa apa lagi selain menunggu waktu itu tiba Taeji-ah" Ucap Taehyung dengan senyuman yang terhias dibubirnya.

__________

Taeji kembali ke sini, ya ke sungai Han dimana tempat ia dan anak kecil bernama Baejin itu bertemu.

Entah apa yang ia lakukan saat ini, namun feeling-nya berkata bahwa Baejin ada di sekitaran sini.

Dia tidak tau kenapa ia melakukan hal bodoh seperti ini, ia ingin bertemu dengan anak yang telah memanggilnya eomma itu.

Taeji terduduk di rumput hijau itu, dimana kemarin ia berbicara dengan Baejin. Mata Taeji melihat ke langit di atas sana, menelisik tiap awan yang terlihat menutupi matahari pagi.

Taeji tersenyum ia memang sangat menyukai langit, langit yang cerah di sana. Menurutnya warna langit yang sedikit membiru itu adalah suatu kebahagiaan bagi dirinya sendiri, namun sepertinya posisi bahagia itu kini terganti ketika ia melihat wajah Taehyung.

Melihat ketika Taehyung tersenyum, tertawa, merengek, atau ketika Taehyung merajuk padanya. Sepertinya Taehyung memang mempunyai ketertarikan sendiri hingga dirinya perlahan jatuh akan buaian kasih sayang yang Taehyung berikan padanya.

Ketika sedang asik hanyut dalam imajinasinya, tiba tiba tangan kecil menggelayut bebas di leher Taeji, memeluk dari belakang dan jangan lupakan bibir kecil lembut yang tertempel di pipinya "Eomma!!" Sapa anak kecil itu.

Ternyata perasaannya memang tidak salah, Baejin benar benar ada disini.

"Kenapa kau ada disini? Hm?" Tanya Taeji kemudian memangku Baejin agar duduk di pahanya.

Baejin memperlihatkan cengiran polosnya "Aku bosan menunggu appa menjemput di sekolah, jadi aku ke sini saja" Ucap Baejin sambil memainkan rambut panjang milik Taeji.

My Boyfriend Is A RobotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang