Study

154 18 60
                                    

Paginya keduanya memutuskan untuk kembali kesekolah, meskipun mendapatkan omelan dari guru guru disana.

Tapi bukan Taeji namanya jika tidak acuh, sedari tadi ketika guru mengomelinya dia hanya terdiam sambil tertunduk dan terkadang mengangguk dengan rambut yang terurai kedepan, Taeji bukan merasa bersalah... Dia hanya sedang mengumpat di balik rambut yang menutupi seluruh wajahnya.

Sedangkan Taehyung, ketika di marahi oleh guru guru disana ia terlihat memperhatikan, menjawab dengan anggukan atau gelengan. Wajahnya terlihat bersungguh sungguh seperti tidak akan mengulangi hal yang sama, padahal selama ia di ceramahi oleh gurunya, ia memasang mode senyap pada pendengarannya.

Memang pintar sekali membohongi orang Taehyung ini.

Dan disinilah keduanya berada. Di perpustakaan, mencari buku untuk di pelajari karena mereka bolos selama 2 hari dan tentu saja tertinggal banyak materi. Mengingat tinggal hanya menghitung hari untuk Taeji dan Taehyung menghadapi ujian.

"Kenapa kau membawa banyak sekali buku? Lihatlah, dua buku ini sudah cukup" Kesal Taeji memarahi Taehyung yang saat ini masih memilih buku pelajaran.

Taehyung berbalik, kemudian menatap buku yang di pegang oleh Taeji datar "Yeoja chinggu lihat? Buku itu tidak akan memuat pelajaran yang selama ini yeoja chinggu tinggalkan" Balas Taehyung dan kembali memilih buku di rak. Bagaimana tidak, buku yang Taeji bawa itu sangat tipis, mungkin hanya 32 halaman di dalamnya.

Taeji yang mendengar itu hanya memutarkan bola matanya malas, kemudian terduduk di bangku yang sudah di sediakan di sana.

"Tapi aku tidak usah repot repot belajar Taehyung.. toh ada kau, kau bisa menggunakan kelebihanmu untuk menjawab semua soal yang ada di ulangan, termasuk soal untukku" Ucap Taeji enteng.

Namun Taehyung menggeleng cepat "Tidak, meskipun aku bisa melakukan itu yeoja chinggu harus belajar" Jawab Taehyung yang masih setia memilih setiap buku.

Taeji menghela napas pasrah. Bisa Taeji hitung kalau buku yang Taehyung pilih dan ia taruh di meja itu sekitar 6 buku. Entah apa yang ada di pikiran Taehyung, sehingga ia benar benar bertekad membuat Taeji pintar dadakan.

"Karena Kim Taehyung tidak mau mempunyai istri yang bodoh" Lanjut Taehyung seolah tau apa yang ada di pikiran Taeji saat ini.

Rasa kesal Taeji hilang seketika karena mendengar penuturan dari Taehyung. Rasanya ia ingin teriak sepuasnya, sama seperti hatinya yang tengah berteriak di dalam sana. Mungkin jika di kartun kartun hati Taeji tengah melompat lompat dengan bagian pipi nya yang memerah.

Taeji hanya bisa mengelus elus pipinya yang memerah dengan senyuman lebar yang ia perlihatkan, belum lagi kakinya yang ia gesek gesekan dengan lantai karena terlalu senang.

Tak lama Taehyung berbalik mengambil buku ke 7, menaruhnya di meja yang sudah tertumpuk buku buku yang sebelumnya ia pilih. Bersamaan dengan Taehyung yang berbalik, bersamaan juga dengan Taeji yang telah mengubah raut wajahnya menjadi seperti biasa.

"Ekhem.. khem.." Taeji berdehem menetralkan suasana, ia berlagak seperti tidak peduli akan omongan Taehyung. Bukanya tidak perduli, sebenarnya Taeji gengsi jika terus terang terlihat senang ketika Taehyung berkata seperti itu.

Dan tak lama raut wajah Taeji kembali menjadi malas karena melihat betaba banyaknya buku di sana. Setelahnya Taeji menatap Taehyung memelas "Taehyung-ah.. kumohon, aku tidak perlu belajar aku hanya tinggal mengandalkan kekuatanmu itu" Ucap Taeji sambil mengayun ayunkan tangan Taehyung pelan.

Dan lagi lagi Taehyung menggeleng, masih dengan senyuman yang setia tersimpan di wajah tampannya. Tak lama kemudian Taehyung menangkup kedua pipi Taeji dengan tangan besarnya, disertai dengan tatapan hangat dari mata elangnya "Yeoja chinggu jangan terlalu bergantung kepadaku.., buang kebiasaan itu dan belajarlah" Jelas Taehyung kemudian mengusap usap pipi Taeji lembut oh jangan lupakan senyumannya itu.

Taeji terdiam menatap sosok di depannya, hatinya berdebar entah kenapa hatinya berdebar ketika bersama robot ini. Wajahnya bahkan mengeluarkan semu merah muda lagi.

Ah memalukan.

Setelah sadar, Taeji buru buru memalingkan wajahnya. Ini tidak sehat bagi jantung Taeji, benar benar tidak sehat.

"A-ah k-kalau begitu.. ayo pergi!" Ucap Taeji gugup kemudian berjalan mendahului Taehyung.

Taehyung yang melihat itu hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala nya pelan ke kiri dan kekanan.

"Itulah kenapa aku sangat mencintaimu"


✩┈┈∘*┈˃̶✾˂̶┈*∘┈┈✩

Rasa nya saat ini Taeji seperti tengah di awasi saja. Bagaimana tidak, seharusnya Taeji tengah tertidur saat ini karena pelajaran matematika di depannya ini sungguh membosankan tapi Taehyung malah terus menatapnya seolah berjaga agar Taeji tidak tertidur, di tambah lagi Na Jeunah Ssaem benar benar menyebalkan dimata Taeji.

Cara menjelaskannya itu benar benar begitu rumit, berbelit belit, dan hal itu tidak bisa dimengerti oleh Taeji. Terkadang Taeji bingung dengan Kim Chayoo yang menyandang murid teladan di kelas ini, bagaimana ia bisa mengerti apa yang di jelaskan Na Jeunah Ssaem.

Taeji mengerutkan keningnya bingung, dia tidak mengerti sama sekali.

Taehyung yang peka akan ekspresi Taeji pun langsung berkata "Yang itu di bagi ke atas dan di kali ke bawah" Ucap Taehyung tiba tiba.

Dan kali ini Taeji mengerti, namun tak lama Taeji kembali mengerutkan keningnya.

"Kalau untuk nilai C, itu bagaimana?" Tanya Taeji.

"Yeoja chinggu hanya perlu menambahkannya dengan hasil Y" Jawab Taehyung sambil masih fokus memperhatikan Taeji.

Taeji mengangguk sambil bergumam "Ouh.." kemudian Taeji bertanya "Jadi nilai Y berapa?"

Taehyung yang mendengar itu menepuk dahinya sendiri. Tidak menyangka akan otak sempit Taeji "Yeoja chinggu hitunglah" Jawab Taehyung kesal sendiri.

Taeji mengulurkan tangannya "Mana?"

Lantas Taehyung yang diperlakukan seperti itu merasa bingung "Apanya?" Tanya Taehyung.

Dan dengan santainya Taeji berkata "Kalkulator lah"

Oke... Taehyung akui Taeji memang cantik, tapi sepertinya otaknya burik.

"Kalian sedang apa?" Tegur Na Jeunah Ssaem di depan sana.


















"Sepertinya aku mencium bau bau hukuman" Kim Taehyung

"Hehe" Kim Taeji






Author kembali, ternyata yang siders banyak:(
Sedih loh:(
Maaf ya telat up, banyak tugas:(

My Boyfriend Is A RobotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang