Fast

170 22 12
                                    

Suara sapu lidi terdengar di halaman belakang sekolah itu, dan tentu saja di sertai dengan dua remaja di sana yang tengah mengerjakan hukuman mereka, jangan lupakan keringat yang bercucuran di leher dan dahi keduanya.

"Huu! Si pak tua botak itu tidak kira kira sama sekali! Ingin sekali aku memukul kepala kinclong nya itu! Sudah 2 jam disini tapi masih saja belum bersih!" Gerutu Taeji masih setia dengan gagang sapu di tangan nya.

Taehyung yang mendengar itupun menoleh ke arah Taeji.

"Kenapa? Yeoja chinggu capek? Kalau begitu biar aku saja yang membersihkannya" Ucap Taehyung enteng lalu mendekat ke arah Taeji.

Taeji berdecak malas "Kau pikir bisa membersihkan ini sendirian? Halaman ini luas, belum lagi daun daun yang berjatuhan dari pohon jelek ini" Ucap Taeji kesal meremas remas gagang sapunya sendiri.

Taehyung hanya menggeleng geleng kan kepalanya akan tingkah Taeji.

"Yeoja chinggu tidak boleh begitu, pohon ini tidak jelek, dia sangat cantik.. seperti Yeoja chinggu" Ucap Taehyung sambil menatap pohon besar yang tengah menjatuhkan daun daun mati disana.

Taeji yang mendengar itu pun hanya menatap Taehyung malas, kemudian menjatuhkan sapu lidi nya.

"Sudahlah, aku capek.." Ujar Taeji kemudian berjalan ke arah kursi taman di sana.

'Heh akhir akhirnya capek juga kan' batin Taehyung

Taehyung yang mendegar itu hanya tersenyum.

"Baiklah.. serahkan semuanya padaku" Ucap Taehyung namun tak di gubris oleh Taeji karena gadis itu tengah sibuk mengibas ngibaskan tangannya.

Saat Taeji baru saja akan berdiri mencopot sepatunya, tiba tiba angin yang sangat kencang entah dari mana itu membuat Taeji harus memegang pinggiran kursi taman.

"Woah apa ini?!" Ucap Taeji, kemudian melihat disana daun daun itu dengan cepat terkumpul pada satu titik, dan jangan lupakan Taehyung yang menghilang entah kemana.

Taeji menyipitkan matanya, mencoba menelisik dedaunan itu.

"T-taehyung?"

"Iya Yeoja chinggu?"

Angin tiba tiba berhenti begitu saja bersamaan dengan munculnya kembali Taehyung di hadapannya, membuat rambut Taeji berantakan tak beraturan.

Taeji spontan membulatkan bola matanya.

"It-itu tadi kau? Kau yang membersihkan halaman ini?" Tanya Taeji sambil menatap Taehyung tak percaya.

"Tentu saja.. sudah kubilang serahkan semuanya padaku" Ucap Taehyung sambil membuat huruf 'V' di tangannya.

Taeji berdiri dengan wajah syok nya, memandang sekitar yang sudah kembali bersih.

"Se-secepat itu?" Tanya Taeji dan Taehyung kembali membalas dengan anggukan.

"Jadi sekarang hukuman kita selesai, dan kita lebih baik istirahat saja.. tidak usah disini lagi" Ucap Taehyung.

Taeji yang mendengar itu mengerutkan kening nya bingung.

"Maksudmu?" Tanya Taeji tidak paham akan perkataan Taehyung.

"Ayolah, kita ke atap sekolah.." Jawab Taehyung dengan senyum kotaknya.

"Tapi--"

"Ah Kim Taeji-yya!"

Seseorang tiba tiba memanggil Taeji, sontak Taeji refleks berbalik.

Dan saat berbalik, dirinya melihat lelaki tampan dengan kacamata bulat di matanya, serta hidung yang macung walaupun tidak terlalu tinggi.

"Oh Jimin-ie, sedang apa aku disini?" Tanya Taeji ketika Jimin sudah ada di hadapannya.

Jimin hanya tersenyum hingga membuat matanya terlihat seperti bulan sabit.

"Aku disini? Tentu saja mencarimu" Jawab Jimin dengan nada seperti aegyo, dan tentu saja hal tersebut membuat Taeji gemas.

Taeji yang pada dasarnya gemas pun mencubit pelan pipi Jimin dengan ibu jarinya.

"Woah, kiyowo.." Ucap Taeji.

Tanpa Taeji sadari, sedari tadi Taehyung melihat interaksi keduanya, bisa dilihat Taehyung tengah memasang wajah masamnya.

"Yak.. Yeoja chinggu, aku juga ingin seperti itu.." Ucap Taehyung mempouth kan bibirnya lucu.

Taeji yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

"Kalian pacaran?" Tanya Jimin menatap Taeji dan Taehyung secara bergantian.

"Tidak"
"Iya"

Keduanya menjawab secara bersamaan namun dengan jawaban yang berbeda.

Jimin sontak menaikan sebelah halisnya. Taeji yang melihat itu pun hanya menyentuh keningnya, sesekali memijitnya pelan.

"Jadi kalian berpacaran atau tidak?" Tanya Jimin lagi.

Taeji yang melihat Taehyung akan menjawab pun langsung menutup mulutnya rapat.

"Eum.. kami eumm.. bagaimana ya? Kami.." Taeji gugup tak kentara.

Melihat Taeji yang seperti itu Jimin hanya terkekeh pelan "Ah ayolah, tidak usah malu seperti itu.." Ucap Jimin masih dengan kekehannya.

Taeji menggaruk pundaknya "Tapi kami tidak berpacaran sungguh" Ucap Taeji dan Taehyung langsung menjawab dengan nada kesalnya.

"Yak! Bagaimana Yeoja chinggu bisa berkata seperti itu? Sistemk--- hmpphh" Taehyung tak melanjutkan perkataanya karena Taeji lebih cepat membungkan mulutnya dengan Tangan milik gadis tersebut.

Taeji cengir canggung pada Jimin, kemudian langsung merangkul tangan kekar milik Jimin.

"Ah sudahlah tidak usah dipikirkan, kita pergi ke kantin saja.. aku sudah lapar hehe" Ucap Taeji canggung kemudian membawa Jimin di sampingnya.

Taehyung yang melihat itu kesal sendiri.

"Yak! Yeoja chinggu... Aku yang di rangkul bukan si bantet itu!!" Teriak Taehyung namun tak di hiraukan oleh Taeji.

"Ah Kim Taeji!! Yeoja Chinggu!!" Teriak Taehyung lagi, namun masih saja Taeji melanjutkan langkah kakinya.

Taehyung cemberut, kemudian menghentak hentakan kakinya lucu layaknya bocah.

"Aishh.. Yeoja chinggu tunggu!!"





















Voment Juseyo^^

My Boyfriend Is A RobotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang