Always Love You

189 23 52
                                    

Taeji benar benar memasuki apartement nya dengan hati hati. Bahkan ketika membuka sepatunya Taeji berusaha agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Bisa Taeji lihat dari sini, sedikit rambut Taehyung terlihat seperti tengah duduk di depan meja makan. Entah apa yang lelaki itu lakukan.

Taeji memberanikan diri untuk berjalan, bukan dia ingin menuju Taehyung, melainkan memang arah kekamarnya melewati meja makan disana.

Baru saja beberapa langkah Taeji berjalan, tiba tiba suara gelas pecah terdengar dari arah meja makan tersebut.

"Auh Taeji-ah" panggil Taehyung dari sana. Tunggu kenapa suaranya tidak stabil seperti itu?

Taeji pun dengan terburu buru berlari ke arah meja makan, meskipun ada rasa takut dilubuk hatinya untuk mendekat, tapi.. apaboleh buat?

Ketika sampai disana Taeji membulatkan matanya shock, belum lagi rahangnya yang menganga menandakan bahwa dirinya benar benar terkejut.

Bagaimana tidak terkejut, saat ini ia tengah melihat Taehyung dengan kepala yang terantuk ke meja makan, dengan mata yang sayu belum lagi gelas yang pecah di ubin apartementnya, oh jangan lupakan soju yang berada di meja makan saat ini.

"Kau gila? Kau meminumnya?" Teriak Taeji, dan hal tersebut tidak di respon oleh Taehyung. Taehyung hanya terus menenggelamkan wajahnya di meja makan.

Rasanya Taeji sangat marah namun juga khawatir akan kondisi Taehyung saat ini, dia pernah bilang bahwa dia tidak pernah menelan makanan atau minuman yang sama dengan manusia.

Taeji mendekat ke arah Taehyung, meraih rahangnya dan mengarahkan wajah Taehyung ke arahnya. Bisa ia lihat pipi namja tampan ini sudah memerah, dan jangan lupakan wajah pucatnya. Tunggu, kenapa ada soju yang mengalir dari mulutnya, ini seperti lendir.

"Astaga Taehyung! Bangunlah!" Teriak Taeji menepuk nepuk pipi Taehyung pelan, berharap mata tajam itu kembali terbuka.

"Uh? Waee?? Kau sudah pulang dari kencanmu?" Jawab Taehyung dengan mata yang sedikit terbuka, nada suaranya terlihat tidak stabil sama sekali.

"Bagaimana kau bisa meminum ini?? Hah?!!" Taeji benar benar emosi saat ini.

"Uh? Aku? Meminum ini? Karena manusia biasanya ketika frustasi meminum ini kan? Aku juga manusia! Aku pantas berada di sampingmu karena aku manusia. Iya kan?" Ucap Taehyung dengan sudut bibirnya yang terus terusan mengeluarkan air soju yang telah berubah menjadi seperti lendir.

Taeji meremas rambutnya, Taeji benar benar bingung, kalang kabut dengan semua ini "Kau bisa rusak Taehyung!" Ujar Taeji sambil menatap Taehyung yang mencoba untuk terduduk disana.

Taehyung menaikan sebelah halisnya lemas "Aku rusak? Tidak!! Aku manusia bukan robot!!" Elak Taehyung masih terus keras kepala.

Taehyung menghapus lendir disudut bibirnya, dan setelahnya wajahnya makin menjadi pucat dan kemudian ia memuntahkan sesuatu. Yang dimuntahkan Taehyung hanya air, ya air soju yang tadi ia minum.

Taeji yang melihat itu sangat khawatir, dia benar benar khawatir entah kenapa rasa itu datang secara tiba tiba.

Taehyung kembali menegakan badannya, kembali menatap wajah Taeji yang sangat cantik menurutnya.

"Bagaimana kencanmu? Apakah Jimin berlaku baik padamu?" Tanya Taehyung.

Wajah Taeji memerah kesal dengan semuanya, ia benar benar akan gila jika seperti ini.

"Persetan! Kaulah yang seharusnya berkencan denganku!!" Teriak Taeji dan satu bulir air mata terlihat keluar dari sudut matanya, memperlihatkan betapa khawatirnya dia pada namja yang ada dihadapannya saat ini.

Taehyung terlihat tersenyum hingga memperlihatkan giginya yang tersusun rapih.

"Aku senang mendengarnya" Ucap Taehyung, sambil menatap Taeji yang tengah menangis dihadapannya saat ini, namun tiba tiba tatapanya kosong, dan matanya mulai berubah warna menjadi biru.

Lantas Taeji panik, dirinya mencoba menggoyangkan kepala Taehyung, ia tak sanggup melihat mata Taehyung yang membiru sempurna saat ini.

"Apa yang-"

"Sistem mati" Suara itu keluar dengan sendiri dari tubuh Taehyung.

Deg

Jantung Taeji berpacu dengan cepat, rasa takut dan kalut benar benar menyelimutinya saat ini.

Perlahan mata Taehyung tertutup, dan membunyikan suara 'pip' dan setelahnya tubuh Taehyung melemas.

"TAEHYUNG-AH!!" Teriak Taeji histeris, demi apapun ini benar benar mimpi buruk baginya.

Taeji menangis menjadi jadi, dia sangat takut "Aku Yeoja chinggumu! Aku yang selalu mencintaimu!, Dan kau yang pantas berada disampingku hiks, bangunlah.." Ucap Taeji kemudian mulai memeluk tubuh kekar milik lelaki bermarga Kim ini.

"Taehyung-ah andwae! Kau harus tepati janjimu! Kau harus tepati jika kau akan menjagaku, kau akan menjagaku kan?! Maka bukalah matamu!! Taehyung-ah.." Taeji terus saja berucap dengan isakan histerisnya. Air matanya sudah tak bisa ia bendung, sedari tadi air matanya mengalir deras melewati pipi mulus milik Taeji.

Perlahan rambut hitam Taehyung berubah menjadi biru, biru muda biru yang sangat indah untuk dilihat tapi melambangkan perpisahan baginya.

"Hiks! Kau tak seharusnya pergi, Cium aku! Sentuh aku! Ayo! Dan jangan menutup matamu Taehyung!! Hiks" Isak Taeji sambil melihat rambut Taehyung yang perlahan membiru.

'Tapi tunggu, benar! ciuman! Taehyung pernah berkata padannya bahwa energi dan sumber makanannya adalah bibirku'

Lantas, setelah mendapatkan ide itu, Taeji langsung menarik rahang Taehyung. Taeji sedikit menarik napas perlahan, dan setelahnya mulai menyatukan bibir keduannya. Menyesap bibir atas dan bibir bawah milik Taehyung brutal, memasuki isi dari mulut itu, melumatnya dengan tergesa gesa. Dan jangan lupakan air mata yang saat ini telah jatuh ke pipi Taehyung.

'Kumohon..'

Taeji terus menyesap bibir itu, merasakan setiap rasa yang keluar dari bibir lelaki tampan ini, leher Taehyung ia tekan agar mempermudah dirinya untuk melumat bibir dominan ini. Saliva keduanya terlihat sedikit demi sedikit keluar dari sudut bibir, Taeji sekuat tenaga mencoba untuk tidak berhenti untuk menyesap bibir itu.

Rambut Taehyung yang tadinya akan membiru sempurna kembali berubah menjadi hitam lagi, perlahan ada pergerakan pada jari Taehyung.

Kemudian setelahnya Taeji bisa merasakan ciumannya dibalas oleh sang empu, menandakan lelaki ini telah kembali.

"Sistem kembali menyala"

Suara itu terdengar lagi dari tubuh Taehyung, disela sela ciuman Taeji tersenyum.

Taehyung menarik wajah Taeji agar sedikit menjauh dari wajahnya, mata yang seperti elang itu kembali terbuka, dan matanya saat ini telah berubah kembali seperti biasa. Dan sekarang Taehyung bisa melihat gadis di depannya, dengan wajah yang penuh dengan air mata.

Taehyung menghapus air mata di pipi Taeji dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

Perlahan Taehyung menyatukan dahi keduanya, membiarkan mata keduanya saling menatap dalam, jauh dalam kedalam dunia cinta keduannya.

"Aku mendengar semuanya" Ucap Taehyung dengan suara seraknya.

Taeji tersenyum di balik tangisnya "Ya.. dan aku mencintaimu" Ucap Taeji dan mencuri satu kecupan di bibir Taehyung.










'And im always love you'-Kth









Author bikinnya nangis masa:( lebay ye bjir:v
Voment juseyo!!

Yang voment cakep!

My Boyfriend Is A RobotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang