Bab 06; Permintaan Maaf dan Keanehan

818 108 48
                                    

   |“ASTAGA GUANLIN KENING MU!!!”

Jihoon mendekat kearah Guanlin, untuk memeriksa keadaan kening muridnya tersebut. Guanlin, sang korban hanya meringis kecil saat Jihoon meniup pelan lukanya tersebut.

“Dibawa ke UKS saja Ka, takut infeksi. Parahnya lagi kalau dia gegar otak atau amnesia.” ucap Beomgyu enteng.

Bahkan ketiga cecunguk itu hanya diam memperhatikan.

Jihoon diam-diam memikirkan perkataan Beomgyu. Karena kita tidak ada yang tahu bukan apa saja hal yang akan terjadi.

Bodoh! Kenapa ia gampang sekali di bodohi?

“Jihoon, kepalaku pusing.”

Oke, untuk kali ini Jihoon tidak sedang di bodohi. Ia tahu betul bagaimana rasanya kepala yang terbentur, karena ia pernah merasakannya saat kecil.

“Kita ke UKS saja ya? Woojin bantu saya memapah Guanlin ke UKS.”

“Siap! Tapi Ka— hukuman kita di cabut kan?” Woojin menjawab dengan menambahkan gestur hormat pada Jihoon.

Muridnya ini benar-benar! “Bantu saja saya dan jangan banyak bicara atau hukuman kalian tidak akan saya cabut!”

Woojin yang mendengar nada tajam dari Jihoon, buru-buru membantu Jihoon memapah tubuh jangkung kawannya tersebut menuju UKS. Sedangkan Samuel dan Beomgyu hanya mengekor.

‘Lumayan kalau ikut Ka Jihoon ke UKS, tidak perlu mengerjakan tugas seperti yang lain.’ ya sekiranya begitulah pikiran keduanya.

⭐️°⭐️


   Jihoon menutup kembali kotak P3K yang baru saja ia gunakan untuk mengobati luka sang murid, yang secara tidak langsung disebabkan olehnya. Ia menghela nafas panjang dan berbalik meninggalkan UKS.

Namun, ia kembali berbalik menatap satu-persatu murid spesial-nya tersebut, “Oh ya, kalian habis ini langsung pulang saja.” setelahnya ia benar-benar meninggalkan UKS.

“Ka Jihoon kenapa jadi aneh begitu?” Samuel yang tengah berbaring  santai itu menyahut sesaat setelah Jihoon menghilang dibalik pintu.

“Gak tau, yaudah ayolah ke kelas ambil tas. Udah di bolehin pulang juga sama Ka Jihoon.” Woojin berjalan keluar UKS diikuti ketiga temannya.

Mereka berempat sampai di kelas yang sudah sepi, menyisakan beberapa anak yang sedang bertugas piket. “Bin, ini anak kelas pada kemana?”

Changbin yang sedang menghapus papan tulis menoleh pada Samuel. Ia mengedikkan bahunya sembari menjawab, “Udah pada pulang. Ka Jihoon mulangin kita cepet.”

Samuel, Beomgyu dan Woojin mengangguk paham, berbeda dengan Guanlin yang tak memperdulikan percakapan teman sekelasnya itu. “Tuhkan sudah aku bilang Ka Jihoon tuh lagi aneh tau.” ujar Samuel sembari mengikut di belakang Guanlin dan Beomgyu.

“Kau merasa begitu juga tidak Jin?”

“AKU MERASAKANNYA!” Beomgyu yang berjalan beriringan dengan Guanlin berbalik menghadap Samuel dan Woojin, membuatnya berjalan mundur.

“Kira-kira apa yang buat Ka Jihoon jadi aneh gitu, Lin?”

Guanlin mengedikkan bahunya acuh sembari menjawab, “Tidak tahu. Ayo cepat pulang.” dan dengan segera berjalan menuju parkiran sekolah.

“Apa Ka Jihoon sebegitu merasa bersalah padamu Lin? Sampai bersikap aneh seperti itu?! HOY GUANLIN!!!”

⭐️°⭐️


   “Terima kasih, selamat datang kembali.”

Jihoon tersenyum sambil menerima uang kembalian juga sekotak kue Chantily Blossom yang baru saja ia beli. Ia berbalik keluar dari toko kue, menunggu sang sahabat yang akan menjemputnya.

“Jihoon?”

Hng? A~ Guanlin? Sedang apa disini?”

Guanlin menyerit heran mendengar pertanyaan yang Jihoon lontarkan untuknya. “Membeli— kue.” jawabnya diikuti ibu jarinya yang menunjuk toko kue.

“Oh, ah seperti itu? Hehe.”

Tunggu sebentar. Kenapa suasananya menjadi canggung seperti ini? “Samuel benar, kau aneh.”

Huh? Saya? Haha, biasa saja.”

Guanlin memajukan wajahnya, menatap wajah Jihoon lekat.

“Kau benar-benar aneh Jihoon. Apa ada sesuatu yang salah?”

“T-tidak. Kau ini apa-apaan. Saya biasa—”

Cup!

“Kau aneh.”

Jihoon menggigit bibir bawahnya gusar kala benda kenyal milik Guanlin menyapa sekilas sudut bibirnya. Ia pun memilih diam tidak menanggapi perkataan sang murid tentang ia yang bersikap aneh.

Ya, memang benar ia sedikit aneh kali ini.

“Lai Guanlin, saya— mohon maaf untuk kejadian tadi di lapangan.” cicitnya setelah terdiam beberapa saat.

Guankin berkacak pinggang mendengar cicitan Jihoon. “Apa hanya karena itu? Yang benar saja.”

Jihoon memundurkan kepalanya saat Guanlin semakin mendekatkan wajahnya. “Ya. Memangnya apa lagi?”

“Tidak mungkin. Pasti ada hal lain.”

“Tidak ada.”

“Seorang guru tidak baik berbohong asal kau tahu. Dan—”

“JIHOON!!”

Suara seseorang dari dalam mobil yang berhenti tidak jauh dari keduanya memotong perkataan Guanlin. Jihoon yang di panggil pun menoleh dan ia diam-diam bernafas lega, “Teman saya sudah sampai, saya duluan.” dan meninggalkan Guanlin yang terdiam di tempatnya, masih dengan raut wajah tidak percaya nya.

Ck! Dasar guru aneh,


















—Dan kau lebih aneh karena tertarik padanya, Lai.”






—To Be Continued.

Sesuai judul, ini part teraneh wkwk, but hope u like it:")

Btw gak sabar banget tanggal 26:") heuheu, kenapa waktu seakan berjalan lambat? Wkwk

Spc pictures. . .

Aku kobam.

Aku kobam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Teacher Is Mine [Panwink]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang