Bab 15; Titik Awal Permasalahan

608 82 67
                                    

   |“JIHOON!!!”

Yohan memekik kencang saat teman berisinya itu justru kembali mengantri, dan kini ia akan membeli churros.

“Hehe, janji ini yang terakhir.”

Yohan mendengus sebal mendengar jawaban Jihoon. Jawaban yang sama seperti saat si gembul itu membeli cup chicken dan oden.

“Kalau sehabis ini kau membeli makanan lagi, aku bersumpah akan meninggalkanmu, Hoon.” sebal Yohan.

Jihoon yang mendengar ucapan Yohan mengangkat bahunya acuh. “Memangnya kenapa si kau ini ingin cepat-cepat pulang?! Sok sibuk sekali kau ini. Asal kau tahu sipit, Street food itu adalah surga perut.”

Yohan dengan gemas menyubit pipi gembil sang sahabat.

“Untuk orang yang hanya memikirkan makanan sepertimu, tentu saja adalah surga. Dan aku memang sibuk asal kau tahu. Lagi pula karena kau, kencanku dengan Yuvin harus tertunda.”

Cih! Padahal jauh lebih penting aku dibanding dengan kekasihmu itu, Yohan.”

“Lihatlah pria gembul ini, besar kepala sekali dia.”

Setelahnya mereka berdua saling pandang dan tertawa pelan.

⭐️°⭐️


   Kelas 12 Sosial 4 baru saja selesai mengikuti pelajaran olahraga. Sebagian anggota kelas ada yang langsung berganti baju, dan ada yang lebih memilih pergi ke kantin sekedar membeli air mineral, atau yang sedikit nakal yang juga memesan makanan.

“Loh Ka Jihoon? Sudah di kelas aja, Ka.” tegur Justin dan Dongpyo yang baru saja memasuki kelas.

Jihoon yang sedang duduk bersandar dengan santai sembari memainkan game dalam ponselnya menoleh.

“Jam olahraga kalian sudah selesai?” ia balik bertanya tanpa merespon perkataan muridnya.

Toh, memang ia sudah berada di kelas sejak tiga puluh menit yang lalu.

“Sudah Ka.” Jihoon mengangguk paham.

Ia menyudahi permainan dalam ponselnya dan beralih membuka buku materi.

“Apa sudah masuk semua?” ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku materi.

“Tinggal Beomgyu, Woojin, Guanlin dan Hyunjin, Ka. Mereka sedang memesan makanan, kecuali Guanlin.” jawab Changbin, dan Jihoon hanya mengangguk merespon.

“Ya sudah biarkan saja mereka. Kalian kerjakan saja latihan 3.2 sampai 3.4 halaman 118, nanti kumpulkan ke saya di ruangan ya. Jangan lupa beritahukan tugasnya pada Woojin, Hyunjin, Guanlin, juga Beomgyu.”

Jihoon menumpuk buku materinya dan berjalan menuju pintu kelas.

“Loh Ka Jihoon mau kemana? Tidak ikut makan-makan?”

Huh! Satu kebiasaan baru kelas Sosial 4 setelah jam pelajaran olahraga ialah makan-makan bersama dalam kelas.

Semua bermula saat Seonho yang ribut merasa lapar setelah jam olahraga dan berakhir Jihoon yang meneraktir satu kelas makan. Dan— ya, kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Tentunya mereka yang bergilir membelikan makanan untuk yang lainnya.

Kembali pada suasana kelas yang secara kompak memusatkan perhatian pada guru manisnya tersebut. Jihoon langsung saja menggeleng, menjawab disertai senyumnya.

“Tidak dulu kali ini ya. Kalian saja.”

Dan ia berjalan keluar kelas, menuju ruangannya.

⭐️°⭐️

The Teacher Is Mine [Panwink]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang