0.3

794 152 13
                                    


"S-siapa lo?" tanyanya gemetaran.

"Turun dari meja. Lalu duduk disofa, aku telah menyelamatkanmu tadi dari penjahat yang ingin membunuhmu" jelas orang itu.

Yeonjun langsung turun dari meja, duduk disofa bersama seorang laki-laki yang tidak dia kenal.

"Lap keringatmu, apa disini sangat panas?" tanya orang itu.

"T-tidak. Gue engga kenal lo"

"Kamu tidak perlu mengenalku. Minumlah ini, aku membuatkan obat pereda sakit. Aku juga sempat melihat ada goresan di pinggangmu, tapi tidak apa sudah kusembuhkan" ucap orang itu memberikan sebuah gelas Benny berisi air berwarna merah muda.

Awalnya Yeonjun ragu, tapi tenggorokannya kini sangat kering. Menerima gelas itu dan langsung meneguknya, tanpa mengetahui jika orang itu tersenyum.

"M-maka--"

Ucapan Yeonjun belum berlanjut, dia langsung terjatuh kasar kelantai. Memegangi lehernya sambil menatap keatas dengan mata melotot.

"Kamu tidak apa? Ini hanya cairan biasa saja, kenapa kamu sampai ingin mati seperti ini?" tanya orang itu menekuk kaki.

Tapi percuma, ucapannya tidak disahuti. 1 menit kemudian orang itu tidak menemukan detak jantung Yeonjun. Saat itu juga orang itu berdecak sebal, percobaannya kini gagal.

Pyarr

Suara gelas pecah yang sengaja dibanting olehnya. Dia terlampau kesal.

"Apa apaan ini, harusnya kali ini dia langsung membusuk dan membakar kulit. Gagal lagi, sialan!"

Terduduk kasar di sofa, menatap kedua mayat secara bergantian. Sesekali menunduk, dia harus segera pergi sebelum Fajar datang.















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Jungmo turun dari mobilnya bersama Minhee, dia baru saja dari restoran untuk membeli beberapa kotak makanan.

"Banyak mobil disini?" gumam Jungmo.

"Pada dateng semua. Tadi Wonjin bilang sama gue, kalau dia mau dateng sama yang lain"

Jungmo mengangguki ucapan Minhee. Melangkah kedalam rumah dengan pintu terbuka lebar. Ternyata benar, ada 4 orang diduduk disofa ruang tamu.

"Pada sampe jam berapa nih?" tanya Minhee mengambil duduk disebelah Allen.

"5 menit yang lalu" jawab Wonjin.

"Woobin juga?" tanya Jungmo.

"Kan dia temen kita. Kita bersembilan mulai temenenan, oke"

Ucapan Serim membuat Allen, Minhee dan Jungmo menoleh. Secara mereka bertiga sedikit tidak senang bergaul.

"Siapa yang 3?" tanya Jungmo.

Death ExperimentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang