0.1

2K 234 9
                                    


Hari ini disekolah Lila, lebih tepatnya. Semua kelas sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. Tetapi dikelas 11 IPS 1, kedatangan murid baru.

"Selamat siang anak-anak. Kita kedatangan murid baru dikelas ini, silahkan perkenalkan diri kamu"

"Perkenalkan Seo Woobin" ucapnya seraya membungkuk hormat.

"Baiklah Woobin, silahkan duduk dikursi yang kosong"

"Baik bu"

Murid baru, atau Woobin itu melangkah menuju kursi kosong bagian belakang. Tetapi entah kenapa pandangannya terhenti pada seorang anak laki-laki yang bersedekap.

Memilih menghiraukan, mengeluarkan buku dan mulai memperhatikan guru. Sedangkan tepat dibangku yang dimaksud Woobin, anak laki-laki itu sedang meneguk air.

"Jung, masalah lo udah kelar kan?" tanya teman sebangku orang yang awalnya meneguk air tersebut.

"Udah. Kenapa, Len?"

Lawan bicara memutar mata malas, sungguh temannya ini tidak peka.

"Lo tau, semua masalah lo pasti gue yang tanggung. Jadi berhentilah membuat masalah Koo Jungmo" gerutunya tanpa disadari membuat guru itu menoleh.

"Allen! Maju kedepan!" seru guru.

"Gara-gara lo nih"

"Kok gue?" tanya Jungmo.

Allen sendiri berdecak, menghampiri guru dan menerima spidol untuk mengerjakan soal kimia dipapan tulis. Woobin sedari tadi mengamati Jungmo dan Allen pun menjadi tertarik untuk berteman dengan mereka.















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Kelas 11 IPA 1 maupun 2 kini sedang melakukan praktikum secara bersama di laboratorium kimia. Setelah melakukan kurang lebih 2 jam eksperimen, biasanya guru akan memberikan tepukan tangan untuk anak yang mendapat nilai tinggi pada saat praktikum.

"Wah selamat Ahn Seongmin, nilai kamu paling tinggi di kelas IPA 1" puji guru.

"Selamat juga untuk Kang Minhee, pertahankan nilai kamu. Eksperimenmu sangat bagus" puji guru kelas IPA 2.

Semua anak bertepuk tangan, entah itu tepukan tangan senang karena mereka berdua selalu menjadi orang nomor 1 dikelas. Atau tepukan malas yang mendominasi iri hati.

"Bagaimana lo bisa, Min?" tanya Wonjin yang menghampiri, diketahui dia sahabat kecilnya.

"Belajar dan belajar. Lo tau itu"

"Gue belajar engga bisa sepinter lo tuh" sahut Serim bergabung.

Minhee tersenyum kecil, merangkul kedua temannya dari tengah. Lalu membisikkan sesuatu.

"Nah, apa bedanya gue sama Seongmin kelas IPA 1? Sama aja bukan, engga ada yang beda" bisik Minhee pelan.

Salah satu anak IPA 1 dari tadi menatap 3 pemuda yang entah kenapa 'berbisik'. Dia memutuskan untuk menghampiri, bertujuan untuk memberikan selamat pada Minhee.

Death ExperimentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang