Minhee sekarang merebahkan diri disofa panjang rumah Jungmo. Anak pemilik rumah pun berjalan dari arah dapur membawa 2 kaleng soda.
"Tapi aneh ya engga ada apa-apa udah engga ada" ucap Jungmo duduk diseberang Minhee.
"Maksud lo apa?"
"Hyeongjun. Baru kemarin dia gabung, besoknya udah engga ada"
"Kuasa Tuhan siapa yang mau main-main sih"
Ucapan Minhee benar adanya. Tetapi mana mungkin Tuhan mengambil nyawa seseorang yang tidak pernah berbuat apapun, pikir Jungmo.
Ting!
Suara notif pesan berbunyi secara bersamaan, entah itu ponsel Jungmo atau Minhee
Surprise (8)
Hyeongjun left to the group
Serim |Baru ada dimana?
Woobin |Gue dirumah, mager keluar
Taeyoung |Sama, Bin
Wonjin |Seongmin? Gue khawatir sama lo
Seongmin |Makasih, tapi gue engga apa-apa kok
Jungmo |Minhee dirumah gue
Serim |Kenapa engga langsung balik kerumah?
Jungmo |Gatau
Seongmin |Gue mau bicarain soal kematian Hyeongjun, ada yang janggal nih
[ All side* Beberapa dari mereka, mungkin 3 orang. Seperti tidak tertarik dan tidak suka hal yang telah hilang diungkit kembali. ]
Wonjin |Min, udah. Relain Hyeongjun pergi
Seongmin |Tapi apa kalian engga ngerasa kalo kematian dia itu kayak ada yang janggal?, mulai dari seluruh tubuh utuh cuma tangan nya aja seperti abis disayat. Juga ada mayat Yeonjun, apa hubungannya.
Allen |Perasaan lo aja kalik
Woobin |Iya Min. Ikhlasin aja
[ Seongmin side* Dia berdecak, kesal karena para temannya ternyata tidak mudah untuk diajak kompromi dalam suatu masalah. Baginya kematian Hyeongjun sangat janggal ]
Seongmin |Gue coba. Tapi kalian harus tau kematian Hyeongjun pasti direncanain
Jungmo |Lo udah gila ya? Kematian itu kehendak Tuhan, bodoh
Taeyoung |Jaga ucapan lo, Jung
Woobin |Jungmo bener, kematian udah diatur sama Tuhan
Serim |Udah jangan berantem
Wonjin |Gue engga mau ya pertemanan kita hancur
Seongmin |Emang kita temen?
[ All side* Semua tentu saja kaget karena pesan yang dikirim Seongmin. Terutama Serim, Wonjin, Woobin dan Taeyoung. Mereka sangat ingin menjadi satu kelompok, dan tidak mengerti jalan pikir Seongmin. ]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.