0.7

568 127 7
                                    


Seseorang lainnya berlari dari arah berlawanan tempat Seongmin ditarik oleh seseorang juga dari jalanan, atau mungkin mobil yang akan menabraknya.

"Seongmin, lo engga papa?" tanyanya membantu Seongmin berdiri.

"Hah? Engga papa kok" jawabnya.

Mereka berdua menatap seseorang yang berusaha berdiri sendirian, orang itu yang ditindih Seongmin. Lebih tepatnya orang yang menyelamatkan nyawanya kini.

"Cih, lain kali jangan dengerin musik sambil jalan. Kalo engga ada gue, jadi mayat lo" cibir orang itu melepas earphone Seongmin begitu saja.

"Sorry, keasikan gue tadi. Lo dari mana, Njin?" tanya Seongmin menatap Wonjin yang tadi membantunya berdiri.

"Gue sama Minhee tadi makan didepan supermarket. Terus lihat Minhee lari gitu aja, yaudah gue bayar ramen tadi. Taunya dia nolongin lo" jawab Wonjin.

Seongmin menekuk bibirnya, dia meruntuki kelakuannya mendengarkan musik dijalan. Apalagi Minhee, seseorang yang notabenya tidak disukai oleh Seongmin pun kini menolongnya.

"M-makasih"

Minhee memicingkan mata, dia berdiri sambil menaruh kedua tangan dipinggang.

"Apa? Gue engga denger" tanya Minhee seraya mendekatkan telinganya.

"Makasih udah nolongin gue"

"Apa??"

Wonjin menatap keduanya, apa Minhee sengaja memperlakukan Seongmin seperti itu?.

"Makasih Kang Minhee!" seru Seongmin mengepalkan tangan.

"Oke" jawab singkat Minhee.

"Lo mau kemana?" tanya Wonjin.

"Ke supermarket beli beberapa barang"

"Kita temenin?" tawar Wonjin.

"Engga usah. Cuma diseberang aja" tunjuk Seongmin kearah supermarket yang dipakai Wonjin dan Minhee tadi.

"Heh, lo tadi nyebrang aja hampir ketabrak. Jadi lo harusnya bersyukur dong mau ditemenin gue sama Wonjin. Ayo, Njin" ucap Minhee menarik tangan Seongmin begitu saja.

Seongmin sendiri menatap tangan yang bertautan, sesekali sedikit meremas ponsel di tangan kiri. Setelah menyeberang Minhee melepaskan begitu saja.

Berjalan mendahului memasuki supermarket, diikuti Wonjin dan Seongmin.

"Lo beli apa?" tanya Wonjin menoleh ke Minhee yang berdiri didepan rak mie instan.

"Ramen" jawabnya singkat.

Wonjin menatap Minhee mengambil acuh beberapa mie instan dan ramen kedalam keranjang.

"Banyak banget. Lo engga makan ini sendirian kan?"

Wonjin bertanya seperti itu, pasalnya Minhee ada 5 bungkus Habanero Ramyun, 5 cup Samyang Buldak Bokkeummyeon dan 5 bungkus Paldo Teumsae Ramyun.

"Em? Ada yang salah?" tanya Minhee menatap keranjang penuhnya.

"Lo bisa sakit perut makan yang beginian. Lagipula lo engga bodoh kan buat tau apa komposisi mie instan ini?" sahut Seongmin dari belakang.

"Gue tau"

Setelah mendapat jawaban itu Seongmin meninggalkan mereka berdua untuk menuju kasir.

"Lo mau?" tawar Minhee.

"Maksud lo?"

"Gue mau kita semua makan ini"

"Kita? Serim sama yang lain?"

Death ExperimentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang