Vol 07 • dilema?

1.3K 249 113
                                    

"Perasaan gak bisa disalahin kan?"




✈✈


Jeno menghembuskan napas secara kasar saat melihat foto di dompetnya. Seorang wanita dengan rambut hitam terurai sedang tersenyum cantik di depan kamera. Tangannya tampak melingkar di lengan seorang pria.

Jeno mengeluarkan foto itu sekarang. Ia menyimpannya diatas meja belajar, sepertinya tak akan dimasukan ke dompet lagi.

"Kenapa gue belum bisa lupain lo?"


✈✈



Pagi ini sebuah brosur tentang taman bermain disekitar sekolah mulai dibagikan. Seluruh anak tampak antusias untuk datang. Haechan pagi ini sudah beberapa kali meminta Ryujin untuk menemaninya. Namun, Ryujin beralasan ada acara lain sore ini. Sedangkan Siyeon juga kebetulan ikut les piano pulang sekolah.

"Masa gue kesana sendirian?" Haechan memasang muka memelas.

"Cari pacar makanya!" Ryujin mengibaskan tangan tanda mengusir.

"Oh jadi lo sombong karena udah punya pacar?" Haechan sukses membuat Ryujin gelagapan sendiri.

"Ajak Jeno kan bisa chan.." Kali ini Siyeon sepertinya memberi saran yang benar.

"Oke bye!" Haechan pergi meninggalkan Ryujin dan Siyeon yang masih melihat brosur itu di papan mading.

"Kenapa kita gak pergi bareng sama Haechan?" Siyeon menyentrikan jarinya di depan wajah Ryujin.

Ryujin hanya bengong melihat brosur itu.

"Ujin!" Siyeon menepak bahu Ryujin yang langsung tersadar.

"Eh-iya ayo." Ryujin asal menjawab.

"Lo bengong terus mikirin apa sih?" Siyeon menggandeng tangan Ryujin ke arah kantin sekarang.

"Gapenting kok." Ryujin tersenyum canggung.

✈✈



Sepulang sekolah, Ryujin langsung pulang ke rumah karena diantar Haechan. Karena ini pertama kalinya Haechan bawa motor dan memaksa Ryujin untuk jadi boncengannya.

"Kenapa lo ga balik sendiri sih?!" Ryujin yang gemas menjitak kepala Haechan pelan.

"Gausah kufur nikmat deh, gue tawarin tebengan kok nolak." Haechan memasang helm doraemon nya.

"Awas ya lo ugal - ugal an gue cekek!" Ryujin menodongkan jarinya.

"Ayo naik takut pacar lo liat nanti cemburu." Haechan tertawa sambil memasang muka mengejek.

"Gajelas." Ryujin kali ini langsung naik. Motor mereka melesat meninggalkan halaman sekolah.

Sedangkan Siyeon masih di aula sekolah, ia harus melaksanakan gladiresik untuk penampilan piano solo minggu depan. Ia didampingi beberapa guru musik, dan tutor pribadinya.

PUZZLE PIECE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang