PUZZLE PIECE [✔]

Vol 17 • flashback

"Lo gaakan bisa buka lembaran baru kalau nyatanya lembaran yang lalu belum ditutup."

•
•
•
•
•
•

Warning 📌

enjoy the reading and dont forget to click the star.

•

"Kita putus jen."

Ryujin terpaksa mengeluarkan kalimat itu sambil menahan air matanya.

Ia segera pergi meinggalkan rumah sakit. Menghiraukan pandangannya yang mulai kabur karena tertutup air mata.

Jeno mengejar Ryujin dari belakang. Tepat di depan rumah sakit sebelum Ryujin naik taxi, Jeno berhasil menghentikannya.

"Dengerin gue dulu, lo kenapa?" Jeno memegang pundak Ryujin.

"Lo masih nanya?" Ryujin menatap Jeno tak percaya.

"Puas lo mainin gue?" kini Ryujin tak bisa menahan air matanya untuk turun.

Jeno kehabisan kata-kata, ia hanya mengusap Ryujin dalam pelukannya.

Ryujin benar-benar emosional dan menangis di pelukan Jeno. Ia seperti di bius dan tak bisa bergerak saat tangan Jeno menyentuh kepalanya.

Bahkan sekarang Ryujin bisa merasakan detak jantung Jeno yang sangat cepat.

"Lo gak cinta gue Jen." Ryujin melepaskan diri dari pelukan Jeno.

"Kasih gue kesempatan." kini mata Jeno menatap dengan teduh. Tidak dingin seperti biasanya.

"Gue anter pulang, lo butuh istirahat." Jeno kini menarik Ryujin ikut bersamanya ke parkiran.

Akhirnya Ryujin menurut dan memilih untuk pulang bersama Jeno.

Entahlah mungkin ia sudah kehabisan energi untuk sekedar menolak tawaran Jeno. Atau mungkin hatinya yang sudah sangat lemah jika harus berurusan dengan pria ini.

Ego adalah nomor sekian kita sudah cinta bukan?

Sepanjang jalan mereka hanya terdiam dalam pikiran masing-masing. Ryujin menjaga jarak dengan Jeno saat dimotor. Ia hanya takut Jeno bisa merasakan detak jantungnya yang kini mulai tak beraturan.

Jeno memang ahli mengaduk perasaan siapapun yang terjerat cintanya.

✈✈✈

Jaemin terduduk di sofa kamar Siyeon. Ia merenungkan kejadian adu mulutnya dengan Jeno.