Vol 19 • memories night

1.1K 196 227
                                    

kali ini gaada spolier kalimat, kalian baca aja ya awas baper.

Enjoy the reading all!

🌚


•••














Blamm

Suara dentuman dan meriahnya petasan sudah terdengar di lapangan sekolah. Mereka sudah selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas, yang artinya sebentar lagi mereka akan menyambut liburan.

Sudah tepat sebulan sejak Siyeon masuk rumah sakit, Ryujin jadi canggung dan tak banyak berinteraksi. Namun mereka tetap menjaga komunikasi sebagai formalitas, bahkan Siyeon selalu easy going  saat melihat Jeno dengan Ryujin.

Sedangkan perkembangan hubungan Haechan masih belum menemui titik terang. Yuna masih seringkali terlihat sangat akrab dengan Jisung, namun ia pun tetap saja dekat dengan Haechan.

Berbeda dengan Jaemin yang fokus tebar pesona pada siapapun. Ia tetap menjadikan Siyeon priotas perhatianya, Ryujin juga sering sekali keluar dengan Jaemin karena Jeno yang suka menghilang tiba-tiba.

"Gakerasa bentar lagi lulus." Haechan sudah selesai menyalakan petasan yang ia ambil dari adik kelas.

"Gakerasa bentar lagi punya anak..." Jaemin merangkul Siyeon disampingnya.

"Anak buah maksudnya woy, gue mau jadi bos." Jaemin langsung meluruskan kalimat saat melihat Ryujin hendak memukul kepalanya seperti biasa.

"Otak lo benerin dulu." Ryujin tetap saja sinis jika Jaemin berusaha menggoda Siyeon. Karena sebenarnya ia tak mau Siyeon jatuh hati pada orang yang salah.

Tapi bukannya Jeno juga orang yang salah?

"Hari ini sebulan kita pacaran kan?" Ryujin menggandeng Jeno yang asyik melihat keramaian di lapangan.

Jaemin hanya menatap risih, sedangkan Siyeon langsung mengalihkan padangannya agar tidak canggung.

"Najis." Haechan mendorong Ryujin agar menjauh dari Jeno.

"Jen kok gak dengerin gue?" Ryujin menggoyangkan lengan Jeno.

"Sebulan lebih dua hari ryuu." Jeno mengacak - ngacak rambut Ryujin.

"Jen malem ini jadi ke rumah? Mama nanyain." kalimat Siyeon bisa jadi adalah perusak suasana bagi Ryujin.

"Jadi, nanti temenin gue beli bingkisan ya." Jeno mengangguk mantap.

"Mulai kerasukan buaya." Haechan memasang muka jengkel yang diikuti oleh Jaemin.

"Gue ikut boleh?" Ryujin melontarkan pertanyaan yang seharusnya tak ia tanyakan.

"Boleh." Siyeon tersenyum ke arahnya.

"Gue juga ikut, pangeran gak boleh ditinggal." Jaemin mengacungkan jempolnya.

PUZZLE PIECE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang