Vol 25 • first and last

1.6K 223 559
                                    


Jaemin berencana mengajak makan malam Ryujin sebelum ia terbang ke Singapura bersama Haechan besok. Mereka sengaja berniat menjenguk Jeno setelah operasi.

Baru saja Jaemin hendak membereskan baju untuk besok, ponselnya berdering dan menunjukan nama Jeno disana.

"Okay gue kasih tau Siyeon nanti."

Jaemin menutup panggilannya dan segera bergegas menelepon Siyeon. Ia juga mengirim pesan pada Ryujin bahwa ia akan terbang ke Singapura tengah malam.

"Yeon,operasi Jeno dipercepat , gue terbang malem ini."

Jaemin mengemudikan mobil dengan ponsel yang terus menempel di telinga nya.








Siyeon sudah kembali ke rumah berkat bujukan orang tuanya. Mereka membatalkan perjodohan atas keputusan pihak keluarga Haechan.

Orang tua Siyeon terutama Mama nya sudah mulai memberi restu pada Jeno. Ia masih sesekali meremehkan kesembuhan Jeno, namun hal itu langsung ditepis ketika orang tua Jeno menelepon dan memberitahu bahwa setelah operasi nanti Jeno akan pulang dan melamar Siyeon.

"Kamu pasti pulang kan jen?"

Siyeon berbicara dengan seseorang di ponselnya. Suara berat pria itu memang membuat Siyeon selalu candu untuk mendengarnya.

"Kamu janji kan pasti pulang?"

Siyeon terus mengulang pertanyaan itu untuk memastikan bahwa harapannya tak pupus lagi kali ini.

"Oke aku pegang janji kamu. I love u too."

Sudah jelas pasti Jeno selalu mengucapkan kalimat "i love u" disetiap akhir kalimatnya pada Siyeon.

Siyeon menoleh saat mendengar pintu kamarnya dibuka. Ia tersenyum saat Ryujin datang memeluknya.

"Cie temen gue bentar lagi wedding."

Ryujin tampak ceria melihat Siyeon kini dengan wajah bersinar.

"Undangan udah di pesen?" Ryujin bertanya seberapa matang persiapan mereka.

"Belum, tapi gaun udah dipilih sama Jeno." Siyeon merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil tertawa senang.

"Jaemin terbang malem ini, lo gak mau ketemu dia dulu?" Siyeon menaikan alisnya untuk menggoda Ryujin.

"Males." Ryujin menyembunyikan wajahnya yang tersenyum agar tak diejek Siyeon.

"Ryu..."

Siyeon memanggil Ryujin kini wajahnya serius.

"Makasih ya udah kasih kesempatan gue sama Jeno dulu. Gue punya rahasia besar nih buat hadiah lo." Siyeon kini terduduk dan bersiap membisikan sesuatu pada Ryujin.

"Lo kan sahabat gue. Cepetan kasih tau ada apa?" Ryujin mulai mendekatkan telinganya pada Siyeon.






PUZZLE PIECE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang