Vol 22 • a day with u

1.3K 200 265
                                    










Siyeon tampak cantik walau dalam balutan sweater. Ia sedang menunggu seseorang di taman kota. Cuaca hari ini sangat mendukung untuk siapapun pergi berkencan.

Seorang pria menutupi matanya dari belakang. Siyeon memegang tangan pria tersebut, suara berat milik Jeno langsung terdengar.

"Hay." Jeno menggaruk lehernya karena grogi.

"Santai aja kali kayak mau ngelamar kerja gitu." Siyeon terkekeh pelan sambil menyuruh Jeno untuk duduk disampingnya.

"Jen..."

"Sorry gue pernah lupain lo." kalimat Siyeon terucap dengan lancar. Matanya menatap mata Jeno kini.

Jeno hanya menggeleng sambil mengelus rambut gadis dihadapannya. Pemandangan cukup langka karena Jeno tak se-dingin dulu.

"Belum terlambat yeon. Kita mulai semuanya dari awal, lo mau kan?" Jeno memegang tangan mungil Siyeon.

"Ryujin gimana?" Siyeon tak enak jika harus bermusuhan dengan Ryujin.

"Gue yakin Ryu mau maklumin kita. Maafin gue yeon dulu gue malah pacaran sama dia biar bisa lupain lo." permintaan maaf yang tulus telah diucapkan oleh Jeno.

"Lo sayang Ryujin, ga sepenuhnya kemarin itu pura-pura." Siyeon mengangguk sambil mengelus tangan Jeno yang masih menggenggam nya.

"Tapi gue cinta lo." manik mata Jeno menusuk tepat ke arah mata Siyeon. Sorotan mata mereka yang berbinar tak bisa membohongi perasaan yang ada.

"Gue gamau kehilangan lo lagi." Jeno memeluk Siyeon untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun. Ia sedikit terisak di pundak Siyeon.


Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama. Sekedar berdiskusi tentang masa lalu yang belum usai, dan mulai sepakat membuka lembaran baru.

✈✈✈




Ryujin pergi ke mall ditemani Yuna dan Haechan. Mereka berniat menonton film bersama untuk sekedar saling menghibur diri. Kali ini Jaemin tidak ikut serta karena ia ada urusan dengan orang tua Jeno.

"Lo ngapain beli bunga?" Ryujin menatap curiga pada Haechan yang membawa setangkai bunga.

"Buat dimakan. Yakali gue setan, buat nembak orang lah." Haechan membenarkan kerah baju serta rambutnya di kaca mall.

"So iye." Ryujin mencibir Haechan yang sudah pasti akan menyatakan perasaanya pada Yuna hari ini.

"Gue jadi setan kalian dong?" Ryujin sadar bahwa ia akan menjadi pengganggu dalam acara Haechan hari ini.

"Gapapa lo kan udah biasa cossplay jadi setan." Haechan mengangguk sambil menepuk pundak Ryujin yang langsung menjitak Haechan tanpa ampun.

"Pantes Jeno mutusin lo. Lo cewe atau gengster jalanan?" candaan Haechan membuat Ryujin diam.

"Baperan,maaf kali." Haechan yang sadar bahwa perkataanya menyinggung langsung merangkul Ryujin dan membawanya pergi dari situ.

PUZZLE PIECE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang