Vol 11 • perkemahan

1.3K 230 134
                                    


"gunakan rasa sakit sebagai batu loncatan, bukan tanah perkemahan."




Happy reading🌊🌾




✈✈✈






Beberapa bus sudah terpakir rapih di depan sekolah. Para siswa - siswi mulai masuk ke bus yang disediakan.

Untuk masalah tempat duduk, semuanya dibagi sesuai urutan kelompok.

"Jen naik yang biru aja yuk." Haechan menunjuk bus diujung jalan.

"Ngaco lo,ituma bus umum." Jeno menyeret Haechan masuk ke dalam bus.

"Padahal yang biru kan tayo." Kini Jaemin yang tadi sempat setuju dengan ide Haechan mulai mengikuti Jeno masuk ke dalam mobil.

"Obat-obatan lo udah dibawa?" Ryujin mengecek barang bawaan Siyeon.

"Udah dong, kan lo yang ngingetin tadi pagi." Siyeon masuk ke dalam bus duluan. Sedangkan Ryujin masih sibuk mengatur anggota kelompok yang lainnya.

"Hey leader mau duduk dimana lo?" Jaemin memunculkan kepalanya dari jendela bus.

"Dimana aja,asal jauh dari lo." Ryujin melirik sinis.

"Idih jauh dari gue jauh dari Jeno juga berarti." Jaemin langsung menutup kacanya karena kesal.

"Masih pagi,cari bahan ribut orang aja." Haechan menyikut perut Jaemin. Ia hanya tak ingin sepanjang perjalanan mereka jadi canggung karena adegan memperebutkan Jeno.

"Gue duduk disini boleh?" Siyeon menunjuk kursi kosong tepat di depan Jeno.

"Boleh,mau disini juga boleh." Jaemin membuka pahanya sambil tersenyum.

"Perbanyak baca doa aja ya." Haechan mengangguk lalu mempersilahkan Siyeon duduk di bangku itu.

Sedangkan mereka bertiga saling berdesakan dalam dua bangku. Padahal justru bangku yang Siyeon duduki adalah bangku berjejer tiga.

"Mimpi apa gue tadi malem didempetin dedemit cem gini." Jeno memejamkan matanya sambil bersandar ke Jendela.

"Jen...idung lo mimisan." Siyeon langsung menyodorkan tisu dari sakunya.

"Ingus kali." Haechan tampak penasaran dan melihat ke pinggirnya. Diikuti oleh Jaemin yang langsung berpindah posisi ke pinggir Siyeon.

"Gue kecapean kayaknya." Jeno kini menutupi hidungnya dengan tisu dari Siyeon.

"Tadi malem gak langsung pulang ya?" Siyeon memberi air hangat miliknya sekarang.

"Ke rumah Ryujin bentar." Jeno langsung memalingkan mukanya ke arah jendela.

"Azab itumah." Haechan mengangguk sambil menepuk pundak Jeno.

"Yeon gue juga mimisan." Jaemin ikut mengambil tisu di tangan Siyeon.

"Mana?" Siyeon sekarang menatap Jaemin.

"Disini." Jaemin malah menunjuk dadanya.

"Makan nih mimisan." Ryujin datang dan langsung menyumpal hidung Jaemin dengan tisu bekas yang ia bawa dari luar.

"Nyesel duduk disini yatuhan." Haechan berlagak mengelus dada.

Kini terpaksa Ryujin duduk dipinggir Jaemin.

PUZZLE PIECE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang