Part 41

31 5 2
                                    

#Happy_Reading😊

♡♡♡♡♡♡

Lisha keluar dari kamar Fakhira dengan langkah yang dipercepat. Ia menuju anak tangga. Tapi, langkahnya terhenti saat melihat Niya, Faisal dan orang tua Faisal yang baru saja dipersilahkan masuj.

"Faisal? Aku harus beritahu Fakhira," batinnya kemudian berbalik menuju kamar Fakhira.

"Paman, aku mau keluar mencari udara segar, boleh?" tanya Faisal pada Fardan.

"Tentu saja boleh."

Mendapat izin dari Fardan, Faisal segera keluar. Sebenarnya dia bukan ingin mencari udara segar, melainkan hendak menemui Fakhira melalui balkon.

Sementara itu, Lisha masuk ke dalam kamar dengan nafas terengah-engah. Fakhira yang berada di balkon langsung mendekati Lisha.

"Lisha, kau kenapa? Dikejar hantu? Atau dikejar anjing? Tapi kurasa di rumahku tidak ada anjing. Yang ada hanya kucing. Mana mungkin--"

"Sudah bicaranya? Aku bukan dikejar," ucap Lisha memotong ucapan Fakhira.

"Lalu, kenapa kau seperti orang yang baru saja dikejar?"

"Aku hanya ingin memberitahu, bahwa Faisal dan keluarganya datang kemari."

Fakhira tidak dapat lagi berkata. Jika ia bertemu dengan Faisal, Niya pasti akan marah.

"Lisha, aku tidak mau bertemu Tuan Faisal. Beri aku jalan keluar tanpa harus bertemu dengannya.

"Iya, aku tahu. Kau pasti ingin kabur. Ayo, berpikir."

Setelah beberapa menit berpikir, Lisha berjalan menuju jendela. Menarik dan melepas satu persatu tirai dari tempatnya menggantung. Fakhira yang menyaksikan, menatap heran kelakuan sahabatnya.

"Lisha, apa yang kau lakukan? Oh, aku tahu. Kau ingin mengacak-acak kamarku, kan?" Fakhira bertanya lalu menjawab sendiri.

Lisha tak menggubris pertanyaan tersebut dan terlihat fokus mengikat setiap kain tirai dengan tirai lainnya.

"Lisha, jawab pertanyaanku. Kau--"

Belum sempat Fakhira melanjutkan ucapannya, Lisha berkata dengan nada tinggi.

"Diam! Berhenti bertanya dan menjawab sendiri. Kau mau kabur, bukan?"

"Iya, aku mau kabur. Tapi bukannya ingin menghancurkan isi kamar."

"Aku bukan ingin menghancurkan kamarmu, Fakhira. Ini cara agar kau bisa keluar."

Fakhira terdiam heran menyimak ucapan Lisha. Dan Lisha yang tahu sahabatnya kebingungan, akhirnya menunjuk ke arah balkon. Barulah Fakhira mengerti.

Setelah semua kain tirai menyatu menjadi panjang, Lisha mengikatnya di pembatas balkon. Memberi jalan Fakhira untuk turun dari sana.

"Apa kau yakin ini berhasil?" Fakhira bertanya seolah ragu dengan rencana Lisha.

"Kau lakukan saja. Berhasil atau tidaknya, yang penting sudah mencoba."

Setelah mengikat kain tersebuat, Lisha menyuruh Fakhira turun dan kabur ke rumah Lisha melewati pagar belakang.

"Aku keluar lewat  depan, agar tidak ada yang curiga," saran Lisha yang berlalu keluar dari kamar.

Fakhira dengan ragu mencoba menuruni balkon melalui tirai-tirai biru tersebut. Berpapasan dengan itu, Faisal telah sampai di bawah balkon kamar Fakhira. Ia hendak tertawa dengan kelakuan Fakhira yang menggantung pada kain, sekaligus terheran-heran tentang apa yang dilakukan.

Pemilik Hati Gadis Biru [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang