A-apa?
Sialan! Umpatku.
Bagaimana bisa aku menjadi sasaran empuk mereka? Dasar ba*ingan!
Kenapa mereka tidak menjadi gelandangan saja dan meminta-minta uang? Bukannya aku merasa mereka telah menguras uangku, aku tidak peduli dengan itu. Tapi mereka membuatku melewatkan beberapa hal dan mengharuskanku menaiki bus malam.
Dasar calo bodoh! Umpatku sekali lagi. Aku mengusap wajah gusar sembari mendecih pelan.
Kuambil kembali ponsel yang sempat kulempar sembarangan di atas kursi penumpang disebelahku. Aku harus memberi tahu ayah bahwa besok pagi aku tidak bisa datang ke sekolah.
"Ayah? Ayah baik-baik saja?". Tanyaku setelah mendengar suaranya yang sedikit sumbang. Dia menjelaskan padaku bahwa dia baik-baik saja. Hanya karena sedikit minum saja kemarin malam katanya. Bisa kutebak dengan mudah.
"Oh! Aku masih dalam perjalanan dan sepertinya aku akan sampai besok siang jadi aku.
Ayah tau apa yang ayah harus lakukan kan?". Aku mendapat sedikit omelan disana tidak apa-apa toh ayah mengizinkanku juga.Setelah mendengarkan omelan dan ancaman ayah, aku meletakkan ponselku ke dalam tas jinjingku. Kemudian menyandarkan tubuhku kembali pada sandaran bus. Kesal juga kalau aku harus mengingat kembali raut wajah calo itu.
Calo itu telah merampas sebagian uang jajanku untuk bulan ini. Sial! Aku harus menghemat pengeluaranku untuk satu bulan ke depan. Untung saja aku tidak mengabarkan perihal ini kepada ayah. Setidaknya aku masih memiliki hati nurani.
Aku tahu mereka sedang membutuhkan uang jadi tidak kulapokan pada ayah. Aku hanya kesal kenapa mereka harus menipuku malam ini? Bukannya besok malam atau pagi ini.
Mereka membuat jadwalku menjadi berantakan dan pulang terlambat tapi tidak apa-apa setidaknya aku mendapat izin tidak masuk sekolah besok meskipun dengan sedikit berbohong pada ayah.
Aku berlagak seperti sedang dalam perjalanan menyebrang dari Shanghai menuju ke Seoul.
Padahal aku sudah sampai di Seoul bahkan sekarang aku sedang menuju tujuan terakhir, rumahku. Tapi untuk penipuan calo itu benar adanya, aku tidak berbohong.
Aku tidak berbohong, untuk kalian yang melakukan perjalanan darat sepertiku hati-hati. Mereka memang tidak punya hati mulut mereka sangat manis. Bahkan lebih manis dari mereka yang bilang kamu cantik banget hari ini kemudian hilang begitu saja.
Membuatku berhemat untuk satu bulan kedepan dan menahan diri untuk tidak berbelanja atau setidaknya checkout shopee saja. Aku sangat frustasi tapi aku tahu calo itu pasti punya alasan untuk mendapatkan uang itu.
Tapi aku merasa sedikit mengenal dengan wajah salah satu dari calo tadi. Sedikit tidak terima meskipun aku mengasihaninya. Awas saja kalau sampai bertemu denganku lagi!
😌😌😌
Kuhempaskan tubuhku diatas ayunan kayu di balkon rumahku sembari menimang-nimang kembali akan langkah apa yang harus ku ambil setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BackStage || Zhong Chenle
FanfictionKalian tahu aku memiliki kartu AS keluarga Zhong Chenle? Dan aku yakin kalian akan merasa sangat iri denganku. Ah! ya satu hal lagi aku adalah teman masa kecil Chenle. . . . Itu terjadi karena aku sangat dekat dengan keluarganya. Mengapa? Bagaiman...