“Ini Chenle, dia temanku”. Donghyuk mengenalkannya padaku.
Padaku yang hanya terpaku melihatnya. Tidak boleh aku harus bersikap biasa saja. Donghyuk menatapku memberiku tanda untuk memperkenalkan diriku.
“Aku Hyunji”. Aku membungkukkan badan.
Chenle mengajukan tangannya kepadaku. Aku menerimanya.
“Senang bertemu denganmu”. Ujarnya tersenyum sembari menjabat tanganku. Senyumnya masih sama saat aku pertama kali melihatnya beberapa tahun yang lalu.
Dapat kurasakan tangannya yang dingin persis saat dia menggandeng tanganku untuk bermain. Dia tidak bisa terkena sesuatu yang terlalu dingin atau badannya akan terserang flu.Aku menatapnya ingin sekali aku memeluknya lalu mengatakan siapa aku yang sebenarnya. Tapi aku tidak boleh gegabah! Kulepaskan jabatan tanganku sebelum semua pertahananku runtuh.
Donghyuk mempersilahkanku masuk, benar saja aku merasa tidak asing dengan mobil ini karena mobil ini adalah milik Chenle. Setelah aku masuk yang di ikuti Donghyuk yang duduk disamping kemudi kemudian Chenle.
Donghyuk menanyakan tempat mana yang sebaiknya kita tuju untuk makan malam. Dan aku merekomendasikan restoran sushi tempat Anna bekerja tempat yang sering kami kunjungi. Seharusnya Donghyuk tidak perlu menanyakannya.
“Ah... tepat sekali! Aku sudah menebaknya. Bukankah kau juga akan menemui temanmu di daerah dekat restoran itu Le?”. Tanya Donghyuk pada seseorang yang duduk dibalik kemudi.
Aku sedikit kecewa mendengarnya, ah Chenle sedang ingin bertemu dengan temannya, tentu saja.
Chenle mengangguk mengiyakan pertanyaan Donghyuk kemudian menekan pedal gas. Ban mobil berdesir membawa kami menuju tempat tujuan masing-masing.
Kami saling diam selama perjalanan hingga sampai di depan restoran tempat tujuanku dengan Donghyuk. Rasanya aku tidak ingin turun saja.Aku masih ingin melihatnya lebih lama, sosoknya yang begitu dekat tapi aku tidak bisa menjangkaunya.
Setelah berpamitan Chenle kembali meneruskan perjalanannya. Aku memandangi mobilnya yang semakin tidak terlihat itu dan hatiku seolah ingin menahannya. Agar aku bisa lebih lama dengannya meskipun dengan kenyataan bahwa ia lupa denganku.
“Hyunji? Sampai kapan kau akan melihat mobilnya pergi?”.
Donghyuk mengajakku memasuki restoran ini.
Mataku sibuk mencari seseorang, kemana Anna kenapa dia tidak terlihat di sini? Selalu saja setiap aku kemari bersama Donghyuk, Anna selalu tidak ada.Aku mengenalkan Donghyuk padanya namun dengan nama samaran karena kalian tahu posisi Donghyukkan?
“Apa kau sedang banyak pikiran Hyunji? Kenapa kau jadi sering melamun seperti ini?”
“Ah anniya! Aku sedang mencari temanku yang bekerja paruh waktu di sini”
Donghyuk mengangguk-anggukan kepalanya mengerti maksudku, kemudian memanggil seorang waitress untuk memesan makanannya.
“Apa kau mengenal Chenle?”. Tanya Donghyuk tiba-tiba.
“Tentu saja! Siapa yang tidak mengenal kalian?”
“Bukan! Bukan itu maksudku”, sergahnya.
“Lalu?”
Makanan pesanan kami datang melupakan pertanyaan Donghyuk yang sempat membuat jantungku berdebar.Dia sangat bersemangat sekali hari ini, tentunya tetap seperti biasanya. Aku tidak ingin menghancurkan kebahagiannya karena bercerita tentang masa kecilku padanya. Bisa saja dia langsung dapat menyimpulkan apa sebenarnya perasaanku kepada Chenle seiring aku menceritakan semuanya padanya.
Kami makan malam dengan penuh tawa, lagi-lagi aku tidak bisa mengelak perasaan ini.
Donghyuk membuatku nyaman dengan semua sikapnya, dengan membuatku selalu berada di sampingnya seperti ini. Aku tidak bisa membungkam perasaan nyaman yang hadir seiring sosoknya berada disampingku, seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BackStage || Zhong Chenle
FanfictionKalian tahu aku memiliki kartu AS keluarga Zhong Chenle? Dan aku yakin kalian akan merasa sangat iri denganku. Ah! ya satu hal lagi aku adalah teman masa kecil Chenle. . . . Itu terjadi karena aku sangat dekat dengan keluarganya. Mengapa? Bagaiman...