9-AFFAIR

166 22 7
                                    





Hari ini adalah hari ketujuh aku menginap dirumah sakit. Bagaimana aku bisa sampai di sini? Itu karena kecerobohanku meminum obat sembarangan dan tidak memperhatikan dosisnya. Bukan! Ini bukan kesalahan Donghyuk semua ini terjadi karena kelalaianku.


Suasana rumah sakit ini benar-benar membuatku bosan tadi pagi ayah sempat menjengukku dan harus kembali lagi secepatnya untuk mengurus bisnisnya.

Memang selama satu minggu ini ayah harus bolak-balik seperti ini hanya untuk menjagaku dan mengurus bisnisnya. Terkadang aku bingung kenapa ayah tidak menyuruh orang saja untuk melakukannya tapi aku tidak berani menanyakannya. Karena bisnis ayah bukan main-main dan mungkin itu juga terjadi karena ayah tidak bisa mempercayai orang begitu saja.


Aku benar-benar bosan sekarang, meskipun ruangan ini memiliki banyak fasilitas untuk tidak membuatku bosan tetap saja.

Ah ya! Apa sebaiknya aku menghubungi Anna saja? Jam setengah tiga adalah waktunya beristirahat dari pekerjaan paruh waktunya.

Hanya sesekali saja Anna datang menjengukku di sela kesibukannya bekerja untuk membawakan makanan kesukaanku sushi. 




Aku mengambil ponselku yang terletak di sebelah vas bunga.

Itu bunga dari Donghyuk dia kemarin mengirimkannya padaku sebagai tanda permintaan maafnya karena salah memberiku obat dan tidak bisa datang menjengukku. Dia benar-benar sibuk minggu-minggu ini.



Suara notifikasi dari ponselku berbunyi Itu pesan dari Donghyuk. Aku menggeser layar ponselku.



Lee Donghyuck :
Bagaimana keadaanmu Hyunji?



Chae Hyunji :
Aku baik-baik saja Donghyuk




Lee Donghyuk :
Hari ini aku punya sedikit waktu aku
Akan kesana. Tunggu aku datang!



Baru saja aku akan mengirim pesan padanya untuk tidak menemuiku namun pintu kamarku telah terbuka. Dan menampilkan sesosok pria berparas manis dan dengan senyum melebar menyapaku.


“Donghyuk? Kenapa kau?”


“Aku tak bisa berhenti memikirkanmu Hyunji”


Untung saja aku tidak memiliki kulit sensitif jadi pipiku tidak akan memerah karena ucapannya.



                         😌😌😌



Seorang laki-laki dengan penuh semangat turun dari sebuah taxi dan langsung berlari menuju koridor rumah sakit. Dan langsung menuju meja resepsionis untuk memastikan kembali ruangan yang akan ditujunya.

Setelah bertanya kepada resepsionis ia langsung berjalan menuju lift.

Saat pintu lift mulai tertutup ia dapat melihat pantulan wajahnya dalam kaca lift, kusut. Benar saja ia baru saja melakukan perjalanan jauh dan langsung memutuskan pergi ke rumah sakit ini. Melupakan badannya yang mulai pegal-pegal, mungkin benar kata pepatah.


Jika kau memiliki banyak beban kemudian kau bertemu dengan seseorang yang sangat kau cintai percayalah! jika seluruh beban itu akan meluruh setelah kau dapat melihat senyumanya.


Pintu lift berdering itu tandanya ia telah sampai di lantai yang ia tuju. Kamar VVIP813 mulai terlihat setelah ia berjalan sedikit keluar dari lift. Ia hanya butuh jalan lurus untuk sampai di depan pintu kamar VVIP tersebut. Namun ini semua tidak bisa ia pungkiri.



Bukan! Ruangan itu tidak menghilang atau sesuatu lain yang berhubungan dengan hal mistis. Namun ekspektasinya saat ia sudah siap melepaskan seluruh bebannya ketika melihat seseorang yang sangat ia cintai berbanding terbalik. Sekarang ia seperti dijatuhi puluhan ribu godam yang telak mengenai jantungnya.


Saat ia hampir satu langkah lagi menuju kamar 813 ia dapat melihatnya.
Ia mendengar semuanya dan ini semua tidak mungkin hanya kebetulan.




                          😌😌😌


“Aku benar Hyunji! Aku benar-benar ingin bertemu denganmu saat hari-hari sibukku tiba dan aku tidak bisa berhenti memikirkanmu”. Ujar Donghyuk dengan tatapan hangatnya.



“Donghyuk-ah! Apa yang kau katakan”. Aku berusaha menyembunyikan degup jantungku. Dan mengalihkan pandanganku darinya.



“Junyeong-ah!..........”.
Aku dapat mengenalinya meskipun aku melihatnya sekilas dari balik punggung Donghyuk saat aku mengalihkan pandanganku darinya.


“Junyeong? Siapa Junyeong?”, ucap Donghyuk kebingungan.


“Ah........ Dia temanku...”

“Apa perlu aku mengejarnya?”

“Tidak usah! Masuklah! Nanti Junyeong akan kemari lagi, tunggu! bukannya Junyeong sekarang berada di Seoul kenapa sekarang dia bisa sampai di sini?”. Ucapku lebih kepada diriku sendiri.


“Tunggu! siapa nama lengkap temanmu itu?”. Ujar Donghyuk yang tengah mengganti bunga yang mulai layu darinya itu dengan bunga yang baru ia bawa.


“Lee Junyeong, wae?”


Donghyuk seakan menyadari sesuatu sebelum mengusap kepalanya dengan gusar. Dan secara perlahan tapi pasti aku mulai memahami situasi ini.

Nama lengkap Junyeong adalah Lee Junyeong dan beberapa waktu lalu saat aku pergi bersama Lee Donghyuk dengan mobilnya aku merasa sangat familiar dengan mobilnya. Itu karena aku benar, aku pernah menaiki mobil itu namun dengan orang berbeda yaitu bersama Junyeong.


Yang dulu ia pernah bilang meminjam mobil itu dari pamannya hanya untuk mengajakku pergi. Dan semua ini menjadi sangat jelas ketika Donghyuk mulai menceritakan semuanya padaku.


Happy fullsun day💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy fullsun day💚💚💚

Ehmmmm........makin gede aja kamu bang :)




BackStage || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang