[10,5]

127 23 0
                                    







Tapi kalian jangan berharap bahwa Donghyuk benar-benar akan menceritakan semuanya padaku. Aku tetap tidak bisa mengubah kepribadiannya, peranku hanya sebatas temannya berbagi.



                            😌😌😌





Aku bermain salju yang mulai turun di atas kepalaku sembari menunggu Donghyuk datang. Ah! Salju, dulu aku selalu mengibaratkan Chenle dengan pangeran salju. Kenapa? Karena dia memiliki kulit yang sangat putih dan ketika ia menggandeng tanganku untuk kembali mengajakku bermain tangannya selalu dingin, sedingin bongkahan salju.



Tak lama kemudian setelah aku mengingat masa kecilku seseorang dengan mantel beigenya menghampiriku. Aku mengenal postur tubuh itu dia adalah Donghyuk.


Dia berhenti tepat di hadapanku jarak kita mungkin hanya lima jengkal aku dapat melihat wajah sendunya dengan jelas. Belum sempat aku menyapanya secara tiba-tiba Donghyuk menarik tubuhku hingga jatuh ke dalam pelukannya.

“Tolong Biarkan aku seperti ini, sebentar saja”. Ucapnya tepat di samping telingaku.


Donghyuk memelukku sangat erat hingga seolah-olah aku dapat merasakan seluruh kekesalan dan kekecewaanya. Aku sedikit terkejut mendapat pelukannya namun aku tidak bisa menolak jadi kuputuskan untuk membalas pelukannya.

Dan Semoga Donghyuk tidak dapat mendengar detak jantungku.


Yang dapat kulakukan sekarang adalah membalas pelukannya sembari menenangkannya.


“Donghyuk-ah, banyak orang baik di sekitarmu”, ujarku menenangkan sembari menepuk punggungnya.







Entahlah apapun masalahnya itu terlihat sangat berat baginya. Dan sampai kapanpun Donghyuk tidak akan berubah. Aku tahu itu, aku hanya sanggup membantunya meluapkan sedikit rasa kekesalannya atau apapun itu yang sedang mengganggunya. Sesuatu yang selalu ia pendam sendiri, sejauh ini ia hanya menceritakan poin-poinnya saja padaku.




Mungkin alasannya memendam semua ini dari  teman-temannya adalah tidak ingin menambah beban pikiran mereka. Bisa jadi teman-temannya memiliki masalah yang lebih besar darinya atau alasan yang lain aku tak tahu. Ini hanyalah presepsiku saja, Donghyuk belum siap menceritakan semuanya padaku.


“Hyunji-ya?”

“Nee?”

“Terima kasih, apa yang kau katakan itu benar, sekarang aku merasa sedikit lega meskipun aku belum bisa memenuhi seluruh perkataanmu”. Matanya menatapku dalam.

     😌😌😌


Apapun yang ada dipikiran Donghyuk sekarang tentangku aku tak peduli. Aku hanya merasa nyaman dan bahagia saat dengannya. Seluruh perasaanku padanya mungkin hanyalah salah satu faktor karena aku tak pernah merasakan nyaman dan dipercaya oleh seseorang seperti ini. Akankah kubiarkan perasaan ini tumbuh? Entahlah......





,.







BackStage || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang