24-SPOILER~~

182 17 0
                                    








"Kau? Donghyuk hyung tadi mengungkapkan perasaannya padamu?


Sebentar lagi kau akan menerimanya? Berpacaran?".



Chenle tetap dengan posisi kepala yang di letakkannya di atas meja kafe.



"Maksudmu?".



"Sudahlah jangan berpura-pura tidak mengetahui semuanya. Sudah seharusnya kau mempertimbangkannya.

Perasaan Hyung kepadamu bukan denganku lagi. Tapi ingat! Aku tidak akan pernah melupakanmu". Ucapnya sembari mengangkat kepalanya untuk menghadapku. Aku tertegun.



"Bagaimanapun keadaannya aku akan tetap menunggumu meskipun kau dengan sengaja menghapus perasaanmu padaku aku akan tetap menunggumu sampai kapan pun". Lanjutnya kemudian beranjak pergi dariku.



"Hati-hati". Aku menangkapnya yang hampir saja terjungkal.




"Lepaskan! Aku tak ingin membuatmu berpikir kembali, aku kembali di hadapanmu bukan untuk membangun sebuah harapan bodoh agar kau kembali padaku. Aku harus pergi".














"Hyunji kau harus datang sekarang!". Perintah Junyeong dalam telepon.



Dia memintaku datang ke rumahnya untuk kembali menebak-nebak apa yang akan di lakukan pemburu itu yang tidak hanya mengincarku saja.



Sejauh ini kami hanya mampu menyelidiki dan menyadari pergerakannya yang seolah membuat sebuah pola. Itu termasuk dari semua rencananya membunuh Anna. Anna bukanlah korban salah sasaran karena dia mengincarku tapi itu sebuah taktik. Seolah memberi kami sebuah pesan yang itu membuat kami buntu.

Benar-benar buntu.




Aku segera mempersiapkan diri untuk menemui Junyeong tapi ponselku kembari berdering.



"Ya? Donghyuk ada apa denganmu?". Aku mendengar helaan napas Donghyuk yang semakin memburu. "Donghyuk? Katakan padaku ada apa denganmu?".


"Kau harus terus bersama Junyeong, tolong jangan pergi!". Ucapnya sebelum menutup teleponnya.







"Ada apa denganmu Hyunji?". Sapa Junyeong begitu aku datang ke rumahnya.


"Donghyuk". Aku mengingat-ingat apa yang tadi Donghyuk katakan padaku.


"Paman? Kau punya janji dengannya?"



"Ah.... tidak"



"Ah ya Hyunji lihat pola ini!". Junyeong menghadapkan layar komputernya ke arahku.



Dia menjelaskan kembali kenapa pembunuh itu secara gamblang membuat teori yang mudah tertebak bahkan Junyeong tidak meminta bantuan siapapun untuk membantunya memecahkan masalah itu selama ini.

Junyeong hanya mencari sebuah informasi dari pola yang ditunjukkan pemburu itu kemudian mengaitkannya. Bahkan Junyeong sempat berpikir bahwa Anna bukan terbunuh karena salah sasaran. Pemburu itu memang tidak benar-benar mengincarku.


Dia mengatakan semua itu dan mencoba meyakinkanku dengan apapun yang dilakukannya.



"Tunggu Junyeong". Aku menyela menyadari perkataan Junyeong tentang pemburu itu yang terdengar sangat aneh bagiku.

BackStage || Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang