CHAPTER 18

12.4K 650 0
                                    

Jangan lupa follow akun ini dulu sebelum baca😉

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 Jangan jadi sider ya temen-temen☺️

Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊

Pardon me if there are any typos on them!

Hari ini MUNGKIN akan double update! Jadi jangan lupa vote nya temen-temen heheheh

Makasih😊

"Aduhhh kenapa si lo gak mau ngaku aja kalau lo itu harus dapetin posisi lo untuk sama suami loooo????" Thea meremas bantal di dalam pelukan dengan frustasi ketika sedang menonton serial drama kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduhhh kenapa si lo gak mau ngaku aja kalau lo itu harus dapetin posisi lo untuk sama suami loooo????" Thea meremas bantal di dalam pelukan dengan frustasi ketika sedang menonton serial drama kesukaannya.

"ISHHHH!" Thea semakin berteriak kesal. "Demi apa lo itu sudah meninggal demi anak lo pleaseeee! Sekali-kali egois juga gak apa kaliiii!" tambahnya dengan kedua mata yang memicing dan bibir yang mengerucut sebal.

"Bisa diam gak?" Noel melirik Thea sinis. Dia sedari tadi hanya bersedekap dan ketika kedua matanya hampir terpejam, kedua mata itu langsung terbuka ketika mendengar teriakan cetar Thea.

Thea menoleh kepada Noel lalu dia bersedekap. "Kenapa? Lo terganggu dengan suara gue? Ya udah sini. Biar gue teriak-teriak di telinga lo. Supaya lo jadi budeg sekalian supaya tuh mulut gak bisa ngomong lagi. Hobi banget lo bikin gue kesel."

"Saya keluar nih."

Thea langsung memegang lengan Noel untuk mencegahnya ketika dia sedang berancang-ancang untuk berdiri dari tempat. Dia menggelengkan kepala sambil mengerucutkan bibir. "Ih kamu mah," Lalu dia mengedipkan kedua matanya jahil. "Jangan begitu dong kalau sama pacar sendiri." Dia mengerjapkan kedua matanya berkali-kali lalu memajukan tubuh dengan kedua tangan yang bertumpu di lantai.

"Jauh-jauh sana," ucap Noel sambil meraup wajah Thea dan mendorongnya ke belakang. "Gak usah dekat-dekat sama saya."

Noel mengembuskan napas panjang ketika Thea hendak membuka kedua mulutnya untuk memberikan ocehan yang tidak penting. "Jangan teriak-teriak lagi. Saya masih mau telinga saya sehat."

"Kenapasih!?" Thea melotot sebal saat tidak terima wajahnya didorong jauh. Dengan cepat dia langsung menggeser tubuhnya ke samping Noel lalu menunduk dan memeluk pinggangnya begitu saja. "Wleeeee," ucapnya sambil memeletkan lidah.

"Kamu!" Noel terlihat kaget. Dia langsung berusaha untuk melepaskan pelukan Thea tapi wanita itu malah semakin memeluk pinggangnya. Bahkan sekarang kepalanya sudah berada di paha Noel dan tertidur di atas sana dengan tangan yang masih melingkar pada Noel. "Gak usah peluk-peluk!"

Thea menggeleng sambil mengerucutkan bibir. "Terserah gue dong, gue kan pacar lo."

Noel melotot. "Saya gak suka pacar yang agresif!"

In Your ArmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang