CHAPTER 21

12.5K 675 3
                                    

Jangan lupa follow akun ini dulu sebelum baca😉

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 Jangan jadi sider ya temen-temen☺️

Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊

Pardon me if there are any typos on them!

Makasih😊

Thea mengetatkan pelukannya pada guling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thea mengetatkan pelukannya pada guling. Lalu entah mengapa wajahnya menerbitkan sebuah senyuman manis yang sangat lebarㅡseperti dia sedang bermimpi indah. Dia tersenyum dalam tidurnya seperti orang gila. Tetapi kedua matanya agak berkerut-kerut dengan bibir yang mengerucut ketika menyadari sinar matahari masuk dan memaksanya untuk segera bangun.

Thea membalikkan tubuhnya untuk menghindari sinar matahari tersebut. Tetapi ketika menyadari tempat dimana dia tidur sekarang langsung membuatnya membuka kedua mata. Dia merentangkan kedua tangan di atas kasur lalu menatap langit kamar dengan kedua mata yang mengerjap.

Dengan cepat dia mengintip tubuhnya yang dibalut oleh selimut lalu mendesah lega ketika menyadari kalau tubuhnya masih terbungkus oleh baju yang lengkap.

Dia bangkit dari tempat, lalu segera keluar dari kamar itu dan hidungnya seketika mencium sesuatu yang harum. "Noel, lo masak ya?"

Lalu dia menarik kursi meja makan yang berada tepat di depan dapur terbuka Noel dan duduk di sana. Dia menoleh lalu menatap Noel yang sedang berkecimpung dengan dapur. Thea menumpukan tangan kirinya, dan menatap tubuh bagian belakang Noel dengan senyuman. "Cie, perhatian banget lo sama gue," ucapnya sambil tidak bisa menahan senyum manis.

Noel menggelengkan kepala kecil. Dia tidak berbalik. "Maaf membuat kamu kecewa, saya sudah bilang saya tidak bisa masak. Ini saya baru beli."

"Ih tapi tetap saja," balas Thea dengan nada genit.

Akhirnya beberapa menit kemudianㅡThea menghabiskan waktu dengan memandangi punggung Noelㅡpria itu berbalik dan membawa dua piring yang berisikan daging steak lengkap dengan sayur-sayurannya.

Thea menatap makanan di depannya dengan antusias. "Gue gak tau ada ya memangnya restoran yang take away steak seperti ini? Apalagi pagi-pagi seperti ini," tanyanya menatap Noel dengan bingung. Sedangkan pria itu hanya memalingkan wajah.

"Tapi gue lagi diet, gue gak boleh makan daging." Kini wajahnya terlihat sedih. Dia mendorong piring itu sambil mengerucutkan bibir.

"Makan," suruh Noel dengan tatapan tajam dan dia mendorong piring tersebut kembali kepada Thea.

"Ish, nanti kalau gue gendut, lo gak suka lagi dong sama gue?"

"Kamu gak gendut," balas Noel sangat cepat. Lalu ketika wajah Thea langsung berbinar akibat ucapannya, Noel segera memperbaiki, "Kamu kurus kering begini makanya saya tidak tertarik sama kamu. Asal kamu tahu, saya suka wanita yang berisi."

In Your ArmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang