CHAPTER 29

11.6K 666 8
                                    

"Dari mana saja kamu, Princess?" Eric menatap Thea yang sekarang sudah duduk di sebelahnya dengan kedua mata memicing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari mana saja kamu, Princess?" Eric menatap Thea yang sekarang sudah duduk di sebelahnya dengan kedua mata memicing.

Seperti biasa, Thea akan memberikan senyum termanisnya kepada Eric. "Bertemu dengan Noel. Aku tidak tau kalau ternyata dia hadir di sini juga."

Eric memalingkan wajah ketika mendengar nama Noel. Perasaan cemburu karena anaknya lebih suka bersama dengan orang lain ketimbang dengannya. "Tentu saja, semua orang bisa hadir kan?" Dia menatap Thea dengan lekat. "Papa mendengar kalau kalian berpacaran? Benar itu, Thea?"

Thea menoleh kepada Eric dan tanpa dicegah kedua pipinya memerah saat dia mengingat ciuman yang mereka lakukan tadi. "Iya," jawab Thea singkatㅡkikuk dan gugup.

Eric menghela napas panjang. "Papa harap dia bisa membuat kamu bahagia," ucapnya dengan senyum tipis. Ya bagaimanapun, dia tidak bisa memaksakan kehendak. "Kalau saja dia membuat kamu terluka, Thea... Papa tidak akan segan-segan untuk memisahkan kalian."

"Ish," Thea mengerucutkan bibirnya. "Aku bisa jamin kok, Pa. Kalau Noel tidak akan menyakiti aku. Papa bisa percaya dengan Noel. Oke?"

Eric menaikkan kedua alisnya sembari memicingkan kedua mata. "Kamu sudah mulai membela Noel daripada Papa, ya? Kamu lebih memilih dia daripada Papa?"

"Hehehe," Thea menyengir. "Papa tetap yang terbaik kok," jawabnya sambil mengedipkan mata berkali-kali. "Eh itu Om Ryan!" Thea menatap seorang pria yang sedang mengapit lengan istrinya sedang tersenyum ke arah dia. Mereka saling melambai, dan Thea mengatakan "Tambah ganteng aja Om!"

Eric menoleh dan menatap Thea dengan kedua mata mendelik. "Princess," panggilnya dengan nada penuh penekanan. Ryan adalah sahabat dekat KeiraㅡMama Theaㅡdulu sewaktu mereka sekolah. Dan Eric sangat tidak menyukai pria itu karena dia selalu merasa cemburu dengannya. Apalagi pada saat Keira hamil Thea, istrinya itu jauh lebih menyukai Ryan daripada dia yang bernotabene sebagai suami.

"Peace, Papa. Papa tau sendiri kalau Papa adalah Papa Theaㅡlaki-laki di hidup Theaㅡyang terbaik." Thea tersenyum manis, membuat Eric melupakan masalah argumen mereka hanya ketika melihat senyum manis itu dan akhirnya ikut tersenyum.

Thea melirik seorang pria bertubuh tegap di sampingnya yang sedang menatap pandangan di depan dengan datar dan dingin. Berkali-kali dia melakukannya, tetapi sang Pria tetap tidak mau menoleh bahkan atau menatapnya.

Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam lift yang akan mengantarkan mereka ke rumah masing-masing. Thea sengaja mendengus kasar dan panjang agar bisa menarik perhatian dari Noel.

"Ish!" Thea akhirnya kehilangan kesabaran ketika semua cara sudah dia lakukan tetapi Noel tetap tidak menganggapnya. Sambil mengulurkan tangannya, dia mencebikkan bibir lalu berkacak pinggang. "Mau gandeng!" serunya sambil menjulurkan tangan bak seorang Putri Kerajaan.

In Your ArmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang