CHAPTER 20

13.4K 647 7
                                    

Jangan lupa follow akun ini dulu sebelum baca😉

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 Jangan jadi sider ya temen-temen☺️

Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊

Pardon me if there are any typos on them!

Makasih😊

"Noel," panggil Thea ketika keduanya sudah sampai di depan apartment mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noel," panggil Thea ketika keduanya sudah sampai di depan apartment mereka. Noel menoleh lalu menatap Thea yang sedang menatapnya dengan ragu.

Dia menghampiri Noel lalu memegang ujung jas hitam pria itu sambil menatapnya dengan kedua mata bulat. "Gue ... boleh tinggal di rumah lo untuk sementara?" tanyanya dengan pelan dengan wajah yang dibuat semelas mungkin. "Besok gue gak ada jadwal dan untuk dua hari kedepannya juga gue gak ada jadwal. Jadi gue gak bakalan ganggu-ganggu lo," tambahnya dengan nada yang meyakinkan.

Noel mengembuskan napas panjang. Dia menatap jam yang kini terpatri di pergelangan tangannya. Jam dua subuh. Lalu kedua matanya menatap pintu apartment Thea sekilas. "Kenapa? Kamu takut?" tanyanya datar.

Thea mengerucutkan bibir dengan jari yang saling bertautan. "Gak, bukan sepertiㅡ"

"Kalau kamu takut seharusnya kamu tidak tinggal sendirian," potong Noel sambil menatap manik Thea tajam. "Seharusnya kamu tinggal sama Papa kamu. Kenapa kamu memilih sok-sokan untuk tinggal sendiri padahal kamu takut untuk tinggal sendiri?" Dia berkacak pinggang, menatap wanita itu dengan tatapan menghakimi.

Thea mendelik, bibirnya semakin mengerucut. "Kan gue baru pertama kali mendapatkan sesuatu seperti itu! Sebelumnya gue gak pernah mendapatkan hal-hal aneh seperti itu."

"Jadi kamu berbohong kepada saya?" balas Noel datar. "Kamu tadi bilang ini bukan yang pertama kalinya?"

Thea langsung gelagapan. Dia menolehkan kepalanya kesamping kanan dan kiri. Mulutnya ingin terbuka tetapi setiap kali dia ingin berbicara, dia menutupnya kembali. Lalu akhirnya dia mendesah dan menatap Noel dengan pelototan. "Ya sudah kalau lo gak mau. Bilang saja gak mau, kenapa susah banget sih?!" tanyanya tidak santai lalu saat itu dia membalikkan tubuh dan segera masuk ke dalam apartment.

Terdengar suara pintu tertutup yang terlampau keras di telinga Noel. Dia mengamati pintu rumah wanita itu untuk sejenak, lalu menghela napas panjang. Akhirnya dia memasukkan kode sandi apartmentnya, lalu ketika terdengar suara ceklek yang menandakan kalau pintu terbuka, "Gue masukk!!!" Dia terkejut dan tersentak ke belakang ketika mendapati Thea yang tiba-tiba keluar dari pintunya lalu berlari masuk ke dalam rumahnya.

Untuk sesaat, Noel masih termagu di tempat. Dia menatap Thea yang sudah tersenyum lebar penuh kemenagan itu dengan tidak percaya. "Kamu!" ucapnya dengan suara yang tertahan. Wanita di depannya malah membalasnya dengan lidah yang keluar. Thea tertawa lebar lalu membalikkan tubuhnya dan segera masuk lebih dalam ke dalam apartment Noel. Bahkan pemiliknya masih terdiam di depan pintu dan belum masuk.

In Your ArmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang