CHAPTER 27

11.2K 661 14
                                    

Jangan lupa follow akun ini dulu sebelum baca😉
Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 Jangan jadi sider ya temen-temen☺️
Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊
Pardon me if there are any typos on them!
Follow ig: moonoelight
Makasih😊

Jangan lupa follow akun ini dulu sebelum baca😉Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 Jangan jadi sider ya temen-temen☺️Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊Pardon me if there are any typos on them!Follow ig: moonoeligh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu Althea," Nevanㅡadik pertama Noelㅡmenceletuk saat melihat Thea beserta Papanya sedang melangkahkan kedua kaki masuk ke dalam ballroom mewah dengan pilar-pilar raksasa di setiap pojok ruangan.

Seperti magnet, pria itu langsung memalingkan wajah dan mencari keberadaan wanita yang disebutkan oleh adik laki-lakinya. Melihat sikap Kakaknya, Nevan mendengus kasar. "Gue kira lo keluar dari rumah untuk merintis perusahaan, Bro. Tetapi lo malah asik pacaran ya," ucapnya dengan raut jenaka yang selalu dia bawa di wajahnya.

Noel tidak mendengarkan ucapan Nevan dengan jelas karena dia masih memakukan kedua matanya pada Thea. Wanita itu terlihat sangat menawan malam ini. Dan ... sesuatu itu berhasil membuat hati Noel berdesir. "Gue bekerja, Nevan. Gue harus mencari uang yang banyak sebelum merintis perusahaan. Lo kira itu hal yang mudah?"

Nevan tertawa. "Tapi menyenangkan kan menjadi bodyguard seorang Althea? Bagaimana rasanya saat berciuman dengan seorang Althea? Ah tau gitu gue juga mau jadi bodyguard aja ah. Kali aja gue juga dapet yang bodynya bohay kayak Thea." Nevan menaikkan alisnya berkali-kali, menatap Noel dengan kedua mata penuh binar.

Dan pria yang hanya dua tahun lebih muda dari Noel itu menoleh saat merasakan ada dua colekan yang meluncur di pundaknya. "Kenapa baby?"

"Bohay itu apa, kak Nevan?" Nessaㅡadik bungsu Noelㅡbertanya kepada Nevan dengan kedua mata bulatnya yang terlihat polos.

Mendapati pertanyaan seperti itu, Noel langsung menatap dan mendelik kepada Nevanㅡmemberinya peringatan. Kadang dia suka merasa tidak aman dengan Nevan yang terlalu dekat dengan Nessa. Hubungannya dengan kedua adiknya memang tidak terlalu dekat, berbeda sekali dengan Nevan dan Nessa yang seperti perangko. Walau begitu, Noel tau kalau Nevan sangat menyayangi adik bungsu mereka.

Noel masih mendelik, sedangkan Nevan langsung menatap Nessa dengan ringisan kecil. Tangannya berada puncak kepaa Nessa, lalu menepuknya beberapa kali. "Baby, bohay itu sesuatu tentang perempuan yang laki-laki sukai. Ok?"

"Kalau begitu apa Nessa juga bohay?" Kali ini kedua mata bulat gadis itu menatap Nevan dengan penuh binar. Dia terlihat begitu antusias. Tidak mendapati reaksi apapun dari kedua kakaknya, Nessa langsung memberengut sedih. "Nessa nggak bohay ya, kak Nevan? Kak Nevan nggak suka ya sama Nessa?"

"Enggg," Nevan melirik Noel yang geleng-geleng sambil memegangi kepalanya. Nevan menebak, pasti Noel sangat pusing dengan pertanyaan Nessa ini. "Siapa yang bilang kak Nevan nggak suka sama Nessa? I always love you, baby." Kali ini Nevan berharap Nessa langsung memercayainya saja tanpa bertanya-tanya lagi.

In Your ArmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang