19

427 159 72
                                    

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN!!!

⚠: Komen, vote dan bagikan link cerita Aira ke teman kalian, supaya cerita ini banyak yang baca


••••

"Mentang-mentang mau jalan, dandan teros dari tadi gak selesai-selesai" sindir Kak Fasya

Namanya juga perempuan, kalau mau jalan pasti dandan dulu, apalagi jalan sama cowok yang kita suka. Dandannya harus cantik semaksimal mungkin

"Kak Fasya sana ih. Makanya cari ceweh gih biar ada gandengannya" ledek Aira

"Tunggu saja pasti nanti juga dateng. Emang siapa sih yang mau ajakin Aira jalan?"

"Kak Faris" jawab Aira malu-malu

"Senang ya? Akhirnya cowok yang kamu suka ngajakin jalan"

"Iyalah. Yaudah, sana ih, Kak Fasya rese". Kesal Aira menyuruh Kak Fasya untuk keluar dari kamarnya

Beberapa menit, Akhirnya Aira sudah selesai memoleskan wajahnya yang sangat cantik, ada banyak pertanyaan di benaknya. Tumben sekali Kak Faris mau mengajaknya jalan, bukannya waktu itu Kak Faris menyuruh Aira untuk pergi jauh dari hadapannya?

Tinggg tonggg tinggg tonggg

Suara bel rumah Aira berbunyi, menandakan ada seseorang yang mau bertemu. Apa mungkin itu Kak Faris?

"AIRA!" teriak Siska-mama Aira

Karena di panggil oleh mamanya, Aira langsung turun ke bawah

"Kenapa Ma?" tanya Aira

"Di depan ada yang mau ketemu sama kamu, kalau gak salah cowok yang kemarin nganterin kamu pulang. Mama ajak masuk, dianya gak mau"

"Oh, itu Kak Faris, Mah. Aira juga sudah janjian sama dia hehe, kalau gitu Aira pamit ya"

"Owalah, Faris yang waktu itu kamu ceritain? Oke lah. Hati-hati ya, bilang sama dia jangan ngebut"

Aira segera kedepan gerbang menemui Kak Faris, ketika melihat Kak Faris, ya ampun betapa tampannya Kakak kelas yang satu ini.

"Maaf, lama. Kakak sudah daritadi di sini?"

"Baru sampai"

"Naik."

"Emang kita mau kemana?"

"Nanti juga lo tau."

Aira pun mengikutin perkataan Kak Faris. Tetapi sebelum itu, ia memakai helm yang di berikan oleh Faris, keselamatan itu pertama.

Sesudah sampai di suatu tempat, yang Aira lihat hanyalah pepohonan dan lumayan gelap

"Kok gelap ya?"

AIRA BULAN PUTRI NUGRAHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang