11

532 248 24
                                    

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN!!!

⚠: Komen, vote dan bagikan link cerita Aira ke teman kalian, supaya cerita ini banyak yang baca

••••

Pagi hari ini yaitu pagi yang menyebalkan bagi seluruh siswa/i SMA bangsa, apa lagi kalau bukan berdiri sampai satu jam lebih di bawah terik panasnya matahari. Upacara.

Sudah lewat jam upacara masih saja di lapangan sambil mendengar curhatan seorang guru. Itu terus di ulang-ulang setiap upacara, sampai ada beberapa siswa yang tidak kuat menahannya dan ada pula yang mengobrol ataupun bercanda karena sudah kelelahan dan bosan

"Duh lama banget ya Fan, padahal upacaranya sudah selesai." ucap Aira mengelap keringat yang mengucur di dahinya.

"Iya nih udah tau pegel." runtuk Fani menghentakan kakinya

'Aduh aku harus kuat nih gak boleh pingsan pliss.' batin aira

"Huh rasanya mau ke uks aja deh aku sudah gak kuat banget." ucap Aira semakin lemah sambil membungkukkan badannya

Fani yang melihat Aira pun terkejut, bukan. Bukan terkejut karena suaranya tapi terkejut apa yang keluar dari hidungnya Aira. Mimisan!

"RA HIDUNG LO KELUAR DARAH RA!" teriak Fani panik tanpa disadari semua orang menoleh ke arahnya

"YANG DISANA KENAPA?" tanyak guru dengan nada teriak dari kejauhan sana

"Ini Bu, Aira mukanya pucet terus hidungnya keluar darah." jawab salah satu murid

Aira bisa melihat ada dua seorang guru sedang menuju ke arahnya

"Ya sudah Aira, kamu ikut ibu ke uks dan kamu Fani tolong bikinkan teh hangat untuk Aira." ucap guru itu lalu membantu Aira berjalan

🐈🐈🐈

Faris sudah lelah menahan teriknya matahari, padahal ucapara sudah selesai tapi masih saja disuru berdiri di tengah lapangan ini.

"RA HIDUNG LO KELUAR DARAH RA"

Kenapa tuh teriak-teriak? Lah itu bukannya cewek cerewet

Kenapa dengan dia?

'Eh kok? Gue cemas sih, biarin ajalah'. Batin Faris

"YANG DISANA KENAPA?"

"Ini Bu, Aira mukanya pucet terus hidungnya keluar darah."

Hah! Hidungnya keluar darah? Mimisan maksud nya?

Tidak tau arahan darimana tiba-tiba Faris keluar dari barisan upacara dan berlari secepat mungkin menuju keruang uks. Ntah, pikiran Faris padahal tidak ingin ke sana tapi hati dan kaki Faris berjalan seolah tanpa di kendalikan olehnya.

Apa Faris sudah mulai membuka hati untuk Aira? Tapi kenapa ini terjadi, Faris tak akan mungkin suka sama cewek cerewet seperti Aira. Iya sih dulu Faris waktu kecil selalu berdoa kalau Faris mau punya cewek cerewet, tapi gak harus Aira juga

Oke akhirnya Faris sudah sampai ke ruang uks dan Faris mengintip dari luar jendela uks. Faris melihat Aira yang sedang terbaring lemah di sana. Rasanya Faris mau menemani Aira disana tapi apalah dayanya, gengsi Faris yang selalu tinggu

'Dia sakit apa? kok bisa mimisan, apa cuma kecapekan doang'. Batin Faris selalu bertanya-tanya

Yasudahlah lebih baik Faris ke kelas saja, lagian juga upacara sudah selesai dan akhirnya pelajaran sudah dimulai!

Sampai di kelas, Faris langsung duduk di samping bangkunya Azwar. Dia itu temen Faris dari TK, SD, SMP dan sekarang ternyata SMA pun bareng sama dia, gak nyangka sih.

"Ris lo kenapa, gue liat diem mulu lo kayak ayam lagi ngeremin telor." tanya Azwar

"Gak, gue lagi pusing aja." jawab Faris

"Oh lo pusing yaudah ke UKS aja."

"Ogah!" kesal Faris, lalu menaruhkan kepala ke meja dan menutup kuping dengan tas yang di bawanya.

"BU! FARIS PUSING MENDING SURUH KE UKS AJA BU." teriak Azwar membuat Faris geram.

"Apan sih lo, War."

"Sudah nggak papa. Faris, kamu ke uks saja." ucap Bu Asi, guru yang terkenal baik.

Akhirnya Faris pun menuju ke arah uks untuk beristirahat. Sebenarnya Faris tidak pusing hanya saja ia memikirkan yang semalam.

Flasback on

Tiba-tiba Faris panik saat mendengar ada pecahan dari arah kamar mamanya itu.

"Ma, mama kenapa, mama istirahat ya ma." ucap Faris

"Kamu pergi! Jangan dekati saya. Kamu bukan anak saya jadi stop jangan panggil saya mama!!" teriak mamanya sambil menutupkan kuping dengan kedua tangan

"Ma ini aku, Faris anak mama!" ucap Faris memeluk tubuh mamanya yang gemetaran itu, walaupun di pukul tetap ia menahannya

"Anak saya itu cuma Faras, bukan kamu!!" bantah mamanya

"Faras udah gak ada mah, adanya cuma Faris doang ma!" ucap Faris sedikit meninggikan suara.

"Saya mau keluar. Kamu jangan kemana-mana, oh iya saya ingatkan lagi anak saya cuma Faras dan kamu bukan anak saya! Kamu itu pembawa sial you know!" lalu ia pergi begitu saja.

Kenapa cuma bunda doang yang sayang sama gue dan yang lain kenapa pada menyalahkan gue dengan kejadian itu, itu bukan salah gue! Batin Faris terisak mengingat kejadian tahun lalu.

Faris ingin seperti dulu, keluarganya yang selalu ceria dan semenjak kejadian itu berubah menjadi seperti ini. Sepi, sering bertengkar.

Faris ingin seperti dulu yang selalu di sayang oleh semua keluarganya bukan cuma bundanya Risya doang yang sayang dengannya!

Tapi bagaimanapun Faris juga bahagia karena mempunyai sahabat-sahabatnya itu. Dan sebabnya itu Faris ingin mempunyai pasangan yang cerewet dan perhatian dengannya. Hmm seperti Aira, mungkin. Tapi jangan dia juga ceweknya

Flasback off

Faris sudah sampai di uks, ia bisa melihat Aira sama seperti tadi pagi, terbaring lemah.

"Kak Faris ngapain disini?" tanya Fani terkejut

"Bukan urusan lo."

"Yaudah deh, hmm... Kak Faris tolong jagain Aira ya, gue dipanggil sama Papa gue dan gue gak tau siapa ntar yang jagain Aira, nah kebetulan lo ada disini yaudah ya gue nitip Aira, bye." ucapnya lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Faris

'Berasa jadi babu'.  Batin Faris

"Gue bingung mau ngomong apa gak tau kenapa jantung gue aneh saat dekat lo." kata Faris dengan bingung ketika jantungnya berdetak kencang saat berada di dekat Aira

"Apa gue suka sama lo?" tanya Faris kepada Aira yang sedang tertidur pulas

"Kak?"

~Bersambung

Waduh gimana tuh sedangkan Aira ingin move on dari Kak Faris. Tapi Kak Faris sedikit mulai membuka hatinya

Penasaran, tunggu selanjutnya lagi yups


Salam,


Anak kucing🐈

AIRA BULAN PUTRI NUGRAHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang