21

339 126 28
                                    

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN!!!

⚠: Komen, vote dan bagikan link cerita Aira ke teman kalian, supaya cerita ini banyak yang baca

••••

Pagi hari ini SMA Bangsa dikeributkan dengan siswa siswi yang sangat sibuk dengan dirinya karena ingin menaiki bis untuk menuju perkemahan mereka.

Tanpa di duga ternyata kelas Aira dan Faris itu satu bis. Semakin membuat hubungan mereka berdua makin erat

"Ternyata kita satu bis" ucap Faris

"Takdir mungkin ya Kak"

"Oke anak-anak, sebelum berangkat. Bapak absen nama kalian terlebih dahuku." guru yang bernama Pak Bambang itu menyebutkan nama-nama murid yang berada di bis 3.

"Siap! Semuanya lengkap"

"Lah, kok Kak Faris duduk disini?" kaget Aira ketika Faris duduk di sampingnya

"Emang kenapa kalau gue duduk di samping pacar sendiri?" tanya Kak Faris balik

"Nggak papa sih, tapi nanti Fani duduk dimana?" tanya Aira bingung

"AIRA, GUE DUDUK SAMA ZACRA. BIAR FARIS DUDUK SAMA LO." teriak Fani dari belakang sana

"Tuh dengar kan?"

"Iya Kak."

Bis yang mereka tumpangi, sudah berjalan dengan lancar. Sinar matahari juga sudah mulai muncul.

"Kalau lo ngantuk, tidur di pundak gue aja"

"Emangnya nggak papa?" tanya Aira dengan muka polosnya, membuat Faris semakin gemas dengan pacarnya ini

"Ya nggak papalah, namanya juga sama pacar sendiri"

"Takut Kak Faris marah" ucap Aira menundukkan kepalanya

"Kapan gue pernah marah sama lo?" tanya Faris

"Waktu di uks, di lorong sekolah" jawab Aira mengingat waktu itu ketika Faris membentaknya

Faris yang mengingat perilakunya du terhadap Aira, ia merasa sangat bersalah.

"Maafin kelakuan gue yang dulu, Ra"

"Iya nggak papa kok"

Beberapa menit berlalu. Suasana di perjalanan cukup adem untuk tidur. Karena Aida merasa ngantuk, ia berniat untuk tidur. Tapi, heran deh tadi siapa yang nawarin tidur di pundaknya Kak Faris? Tapi kenapa malah Kak Faris yang tidur duluan di pundak Aira. Duh untuk sayang.

AIRA BULAN PUTRI NUGRAHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang