HATI-HATI TYPO BERTEBARAN!!!
⚠: Komen, vote dan bagikan link cerita Aira ke temam kaliam, supaya cerita ini banyak yang baca
••••
"Ra, lo pulang sekolah mau kemana?" tanya Fani
Merwka berdua sedang berjalan-jalan di lorong sekolah sambil menghirup udara.
"Ya pulang lah, emang mau kemana lagi." jawab Aira
'Bener juga sih, aduh salah topik gue nih!' batin Fani sembaru tangannya menepuk jidat
Bel sekolah sudah berbunyi, tandanya mereka harus masuk kelas berperang dengan jadwal mata pelajaran hari ini
🐈🐈🐈
Di tempat lain. Ada enam anak cowok yang sedang mengongkrong di kantin sambil mengunyah kuaci dan melemparkan kuaci itu ke sembarang arah. Berserakan.
"HADUH HADUH HADUHH YA AMPUN INI BERANTAKAN SEKALI." kata ibu salah satu pendagang di kantin
"Hehe nanti juga kita beresin kok Bu, selon aee." jawab Azwar santai
"Nawanti swapa ywang berwesin?" tanya Rayhan sambil mengunyah kuaci
"Ya elo lah." jawab Kenan
"Lah kok gue?" tanyanya berhenti mengunyah
"Siapa yang makan kuacinya paling banyak, hmm?" lagi lagi Kenan bertanya dan membuat para sahabatnya itu pada menertawakan Rayhan yang wajahnya berubah menjadi masam.
"Parah lo, pada ngetawain di atas penderitaan gue!" kesal Rayhan lalu meminta sapu kepada ibu kantin
"YANG BERSIH YA NAK. KALAU TIDAK BERSIH SAYA TIDAK AKAN GAJI KAMU....BUAHAHAHA." ucap Rian membuat suaranya sok-sok an menjadi majikan yang suara jahat.
Akhirnya setelah beberapa menit Rayhan selesai membersihakan serakan kuaci dan di situlah tiba-tiba bel masuk berbunyi.
"Yah anjir bel bangke udah bunyi." kesal Farel
"Udahlah kuy lah kita kembali ke kelas." ajak Kenan
"Hmm bentar-bentar."
"Napa Ris?" tanya Azwar
"Disini dulu sebentaran gue mau ngomong."
"Ngomong paan?"
"Nih ya misalkan, misalnya doang nih bukan asli ya." kata Faris membilangi
"Iya apa." kesal ke lima sahabatnya itu
"Kalau lo suka sama cewek, menurut lo gimana tuh?"
"Ya gue bilang sama dia lah kalau gue suka sama dia." jawab Farel
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA BULAN PUTRI NUGRAHA [END]
Novela JuvenilGENRE : FIKSI REMAJA//HUMOR Hallo diary, Sudah sekian lama aku tidak bercerita denganmu. Kau tahu tidak, bahwa hari ini aku sedang sedih, orang yang aku cintai tak percaya dengan apa yang aku jelaskan kepadanya. Dia meninggalkanku bahkan menjauhiku...