🍒6

14 7 0
                                    

●●●

Tidak ada alasan lain selain menjalankan dare dari si Zalfa, sepulang sekolah nanti Alesha berniat untuk menjalankan tantangan gila itu. Alesha mendengus kesal.

"Ish gue harus gimana ini? Bisa bisa gue nginep beberapa bulan di rumah sakit jiwa kalo tetep mikirin ginian." ocehnya sambil mengetuk-ngetuk pulpen ke buku dengan pandangan lurus ke depan.

Sekarang kelas 12.Bahasa3 sedang belajar prakarya yang di ajar oleh Bu Indah, salah satu guru terkiller di Onefee. Membuat seisi kelas menjadi kuburan di pelajaran terakhir ini, hening tidak ada suara dari murid kelas ini, kecuali Alesha. Ia bergerutu tidak jelas membuat bu Indah menatap tajam dirinya.

"Alesha Laurenza Arsh! Sini kamu!" panggil bu Indah.

"Pulang sekolah atau nanti ya? Kalau nanti gue keburu malu dan dare ini keburu basi." bingung Alesha yang masih asik dengan gerutunya, sehingga tidak mendengar Bu Indah memanggilnya.

"ALESHAAA KAMU DENGAR IBU GAK?"

kini bu indah bukan hanya teriak tetapi juga tangannya memukul meja menggunakan penggaris dengan sangat keras, membuat seisi kelas mematung, termasuk Alesha sekarang.

Seakan baru tersadar, Alesha bingung mengapa bu indah marah-marah?padahal tadi sedang menjelaskan di depan kelas dan kini mengapa pandangan tajam itu tertuju kearahnya.

Alesha celengak-celinguk. "Fa, Bu Indah kenapa sih? Kok galak bener ya hari ini? Terus kenapa mata tajemnya itu ngeliat ke arah gue mulu sih? Serem ih!" bisik Alesha bingung.

"Itu marah sama lo oon!"

Haifa tidak membalas bisikan teman sebangkunya itu, melainkan menulis di buku yang sedari tadi Alesha ketuk ketuk menggunakan pulpen. Karena untuk saat ini tidak ada yang berani mengeluarkan suara walaupun berdehem, kecuali Alesha. Dan cewek itu kembali berbisik ke telinga Haifa.

"Tapi ken..."

Belum sempat Alesha berbisik lagi kepada haifa, Bu Indah kembali meneriakan namanya.

"ALESHA LAURENZA ARSH SINI KAMU!"

Terasa di panggil, Alesha berdiri dan langsung berjalan ke depan menuju Bu Indah, walaupun dirinya masih bingung.

"Kamu tadi sedang apa? Ibu menjelaskan kok kamu mendumel di meja?"

Alesha yang menyadari kenapa Bu Indah marah kepadanya terkekeh, bukannya malah takut anak itu.

"Eh Ibu, hehehe engga Bu saya lagi bingung samaa emm itu Bu samaaa duh!"

Gue kenapa  hampir ngomong itu ya ke bu indah, bego-bego.

"Udah kamu kelamaan jawab. Saya pusing!"

"Tapi buu-"

"Udah kamu keluar sana!"

"Bu kan saya gak salah banget bu plis ya jangan hukum saya, masa saya yang fakir ilmu ini di suruh keluar kelas saat pelajaran "

"Lagian kamu, siapa yang mau hukum kamu hah? Ibu suruh kamu keluar buat bilang ke Pak Hendrik biar bunyiin bell pulang."

Alesha tersenyum senang. "Siap bu siap."

Alesha lari sekencang mungkin keluar kelas, senang karena Bu Indah tidak beneran marah padanya. Di tambah lagi jam pulang yang di tunggu-tunggu seluruh murid itu sudah tiba.

5 menit kemudian.

^kring kring

Bell pulang berbunyi nyaring membuat para murid Onefee bersorak- sorai untuk bergegas keluar kelas,

Thursday SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang