🍒19

14 2 2
                                    


●●●

Alesha berada di rooftop saat ini, ia sedang dengan Zadath. Di sepanjang jalan menuju rooftop Alesha mendumel tidak jelas sedangkan Zadath hanya memasang muka datar sambil menarik tangan Alesha menuju rooftop.

Sesampainya di atas Alesha kesal bukan main. "Mau apa sih lo bawa gue ke sini?" tanyanya kesal.

Zadath tersadar. Mengapa dia mengajak Alesha kesini? udah gila kali ya.

'Bego. Iya juga, kenapa gue ngajak dia ke sini?Mau ngapain Zadath, argh bego banget sih gue. Mikirin apa sih gue. Duh gue jawab apa ya?'

"Gue butuh lo." ucapnya asal tanpa melihat lawan bicaranya.

"Datang butuh doang." sindir Alesha, ia duduk di bangku bekas yang ada di sana.

Zadath mengubah raut wajah marahnya menjadi tertawa kecil. "Gue serius, Sha." ia duduk di bangku bekas, samping Alesha tepatnya.

"Iya mau apa Azzadath, maksud gue?" kesalnya.

"Mau cerita, mau nanya, mau tau tentang lo juga." jawab Zadath enteng. Padahal itu semua hanya berucap Asal. Alesha terkejut, tapi ia diam.

Mulut laknat, lancar banget sih begonya Azzadath!

"Mau ngapain?" ucap Alesha sinis.

Apaan sih kok gue jadi deg-degan gini.

Zadath menatap Alesha serius. Mau gimana pun juga emang ia sedang kepo pada cewek di sampingnya ini. "Sebenernya, ada hubungan apa sih lo sama Edgar?

Alesha pun tak mau kalah. "Ada hubungan apa juga, lo sama Denna?

Zadath mengerutkan keningnya bingung. "Gak ada apa-apa Sha. Kok lo jadi ngikutin gue sih? nanya-nanya."

"Mangkanya jangan mancing."

"Bukan nelayan."

"Emang nelayan mancing?" tanyanya dengan polos.

"Iya mancing mania." tawa Zadath.

Alesha tertawa juga. " Yeh, emang apaan mancing mania. Kayanya lo suk-"

"Jawab dulu." potong Zadath akhirnya.

Alesha mendelik. "Gak penting ah!"

"Penting,"

"Apa hubungannya sama lo emang?"

Zadath tersenyum miring. "Ada. Jawab aja sih, kalau gak jawab bakal guaaa,"

muka Zadath mendekat, Alesha masih diam.

'Nantangin anjir!' batin Zadath.

Semakin dekat,

Seakan baru sadar dirinya terkejut. "Iya, iya gue cerita!" Alesha kabur menjauh dari Zadath, membuat cowok itu ngakak di tempat , melihat wajah Alesha yang sudah seperti saus sambal sekarang.

"Sini lah, duduk dulu. Masa mau di situ emang kita lagi telfonan?" Zadath menepuk nepuk bangku di sebelahnya, mempersilahkan Alesha duduk di situ.

Alesha berjalan ke arahnya, tapi berhenti."Jangan kaya tadi lho!"

Zadath tertawa melihat tingkahnya. "Iya, janji deh."

Alesha berjalan lagi, lalu duduk di bangku sebelah Zadath. "Edgar tuh mantan gue,  Za."

"Iya gue tau."

Alesha membulatkan matanya, kaget. "Tau? Tau dari mana lo tentang gue?!" toanya.

Thursday SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang