●●●
Di hari minggu ini, Turnamen antar Kota akan segera di mulai 1 jam mendatang, akan tetapi Zadath belum juga datang. Pasalnya Zadath kemarin malam selesai latihan Futsal, ia langsung menjenguk tantenya di Rumah sakit. Di RS Kartika Raya yang tidak jauh dari sekolahnya.
Hingga sampai tengah malam tiba dirinya tertidur di sofa sebelah tante nya yang masih berbaring lemah di atas brankar Rumah sakit.
Dan sekarang pukul 05.11 Zadath masih tertidur di samping tante nya, sedangkan Turnamen akan segera berlangsung pada jam 09.00 pagi.
Tiba-tiba saja ada suara yang membangunkan nya dengan lembut tetapi terdengar tegas, ia om-nya. Om Billy, adik ipar Mama-nya sekaligus patner Zadath main futsal, walaupun om-nya lebih tua beberapa tahun darinya tapi hobi keduanya sama, yaitu bola."Zaa bangun Zaa!" om Billy menepuk pundak Zadath seraya membangunkan anak itu agar melek.
"Mama kamu tadi telfon om. Katanya kamu ada Turnamen jam 09.00 pagi ya? Sekarang udah jam 05.11 lho, bangun ayo entar telat lho Zaa," lanjut om Billy
Zadath mulai membuka matanya perlahan. "Hah apa om?" tanya nya.
Om Billy tersenyum melihat Zadath yang masih mengantuk itu. "Itu kamu ada Turnamen, benar? Soalnya dari subuh Mama kamu bilang sama om lewat telfon katanya kamu ada Turnamen di Bandung pagi ini." ulang om Billy pada Zadath.
Hah? Udah subuh? Jam 05.11?
Zadath kaget setengah mati, mata nya kini terbuka lebar, rasa kantuk nya hilang. Ia benar-benar telat, iya telat sholat dan telat juga berangkat untuk Turnamen. Pasti dirinya sudah di tinggal bis pemain sekarang, terlebih sial nya lagi batrai handphone nya habis.
"Oh iya Azza lupa om, yaampun." Zadath menepuk jidat nya berulang-ulang kali.
Azza adalah nama panggilan kesayangan keluarga dan teman-temannya saat TK dulu.
"Yaudah Azza pamit pulang ya om, salam buat tante lisa gws dari Azza. Makasih om udah bangunin Azza," lanjut Zadath.
Om Billy tersenyum lebar dan mengangguk cepat melihat tingkah anak cowok kakak ipar nya itu sangat semangat sama yang namanya olahraga, apalagi Futsal.
Zadath segera mengambil jaket nya dan berpamitan pulang, lalu menyalami tangan om Billy.
"Assalamualaikum om, Azza duluan."
"Waalaikumsalam Zaa, sip sukses terus. Semangat ya, jangan lupa doa yang banyak. Zaa om bantu doa aja ya, hati-hati di jalan!" jawab om Billy kemudian di beri anggukan oleh Zadath sebagai jawaban 'iya'.
○○○
Sementara di bis 1, atau bis nya para pemain. Mereka semua menyibukkan diri untuk berpikir keras bagaimana bisa menang dalam bertanding dan membawa pulang piala Turnamen Bandung tersebut, untuk membanggakan SMAN Onefee, mengharumkan nama SMA tercinta. Sebagian ada yang menyanyi ria dengan di iringi alunan gitar yang di bawakan oleh Evan, mereka semua tertawa menikmati hari itu. Tetapi tidak dengan Firzi dan Ferdy mereka berdua cemas dan bingung karena menyadari bahwa Zadath tidak ada di bis, handphone nya pun tidak aktif untuk di hubungi.
"Zi, si Zadath kemana sih tuh bocah?" panik Ferdy.
"Lah mana gue tau, emang gue emak nya apa!" jawab Firzi ngegas.
"Eh tapi kalo gak ada tuh bocah siapa yang jadi kiper? Kan yang handal cuma dia doang Dy?" lanjut Firzi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Mangkanya itu gue lagi mikirin nih, mana handphone nya gak aktif lagi. Impian buat menang sirna deh udah kalau gini caranya." pasrah Ferdy.
![](https://img.wattpad.com/cover/184587166-288-k331566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thursday Sweet
أدب المراهقينKita adalah satu perkara sederhana juga rumit yang belum sempat di aamiinkan semesta. -Azzadath Dannielo Gilbran- Semoga nanti kita bisa mengulang semuanya dengan sikap dewasa setelah sekian lama memperbaiki diri masing-masing. -Alesha Laurenza Arsh...