●●●
"Gue gak nyangka banget sama lo Za, kok bisa-bisanya ya, segitunya kemaren sama Alesha." ceplos Firzi, bingung.
"Aneh."
"Apanya yang aneh, Za?" tanya Firzi lagi.
"Perasaan gue Zi, jarang-jarang gue gini sama cewek." aku Zadath, dia sendiri bingung dengan perasaannya yang tiba- tiba muncul padanya saat ini.
Suara bising motor di jalanan terdengar begitu jelas oleh indra pendengaran orang- orang yang sedang menghabiskan malam nya di sini, di jalan pelangi yang bisa di jadikan tempat berkumpulnya anak- anak muda. Terlebih lagi ada satu cafe yang selalu menarik perhatian setiap orang jika berada dijalan ini.
-KOPI SAH?-
MANTAN, MANIS DI INGATAN.
SEPERTI KOPI INI, MANIS DIRASAKAN.BUKA TIAP HARI KECUALI HARI KIAMAT
10.00-23.00/WIB
MENU:
>ADA BANYAK RASA, INTINYA RASA YANG PERNAH ADA!Cafe aneh.
"Za, bang Fatkan tuh." tunjuk Ragil dengan dagunya, membuat semuanya melihat kearah pintu masuk cafe.
Fathkan berjalan santai menuju ke arah mereka dengan memakai jaket levis putih kesayangannya.
"Makin cakep aja, abang sadayana." celetuk Firzi. Ia terkagum-kagum dengan mantan anggota laskar itu.
Memang, rencananya malam ini adalah malam yang sangat tepat untuk mereka bertemu karena tidak ada waktu lain lagi, Fatkan dan yang lainnya sibuk dengan urusan kuliah, sementara Zadath, Firzi, Ragil, dan yang lainnya juga sibuk dengan tugas sekolah. Apalagi mereka ada di kelas akhir, yang notabene nya paling sibuk.
"Pakabar bro!" ucap cowok berperawakan tinggi, bahu lebar dan wajahnya? jangan di tanya lagi, tampan gaes! Ia ber- high five kepada semuanya, lalu beranjak duduk di meja yang sudah di siapkan khusus oleh mereka.
"Bang Fatkan lo sendirian aja?!" basa-basi paling basi sih kalau kata Fatkan buat Firzi, karena pasti semua juga tahu apa yang di maksud Firzi, ia mencari satrio, kakak kelasnya yang sering adu bacot sama dia dulu.
"Sama si kunyuk tuh!" datanglah cowok berbadan besar dengan rambut ala korea style (belah dua cetar), lalu di susul yang lain di belakangnya.
"Haii," Satrio melambaikan tangan bak cewek yang sedang menyapa pacarnya, ia tersenyum mesum eh jail Maksudnya.
"Jijik banget gue bang." Firzi menggedikkan bahunya membuat semuanya tertawa, melihat dua makhluk ini, dari dulu tidak pernah akur.
"Tumbenan lo manggil gue bang," Satrio duduk di sebelah Fatkan dengan raut biasa- biasa saja tidak seperti tadi, ia tadi hanya sengaja seperti banci karena ingin mengerjai Firzi.
"Baper." celetuk Alka dengan kekehan kecil.
"Maksud gue BANG SAT rio!" ucap Firzi santai, ia memasang cengiran kuda.
"Si anjim, celetukannya masi kaya dulu aja lo de." jawab Satrio tidak kalah santai, sambil anteng mengunyah permen karet di mulutnya.
"Anjim dede." Fathkan geli mendengarnya.
"Maksud gue DE DEMIT Fath," semuanya tertawa, kecuali Firzi yang langsung mendelik tidak suka, karena ia rasa sedang di sindir oleh Satrio.
![](https://img.wattpad.com/cover/184587166-288-k331566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thursday Sweet
Teen FictionKita adalah satu perkara sederhana juga rumit yang belum sempat di aamiinkan semesta. -Azzadath Dannielo Gilbran- Semoga nanti kita bisa mengulang semuanya dengan sikap dewasa setelah sekian lama memperbaiki diri masing-masing. -Alesha Laurenza Arsh...