●●●
"Hai-hai guys kita ke aula bareng yuk!" ucap seseorang yang baru muncul di balik pintu kelas.
"Kemana aja lo rusuh?" tanya cewek yang sedang duduk santuy dengan meletakan kedua kakinya di atas meja dan kedua tangannyaia lipatkan di dada.
"Sultan mah sabeb!" celetuk cewek imut sembari memperhatikan cewek di sebelahnya yang sedang berlagak sok sultan itu kepada seseorang yang baru datang.
"Hahaha." semua langsung tertawa, tapi tidak dengan Zalfa. Pasalnya si cewek rusuh yang baru saja datang dan masih terlihat bingung itu sekarang menganggap dirinya sedang di tertawai oleh teman- temannya.
"Aelah pake acara ngaret lagi lo, biasanya pagi-pagi juga lo udah rusuh duluan tuh," cibir Lucy yang masih berlagak sok sultan.
"Kasian ego dia, udah. Yuk ke aula aja acaranya emm, 7 menit lagi." ajak Iren sembari memandang jam yang melingkar indah di tangan putihnya.
"Ayo!" kata Lucy lagi sembari berdiri membenarkan posisinya.
"Males liat tapi." ucap Rani polos.
"Kalo lo gak mau liat, gausah ke sekolah lah bego!" bentak Gebby kesal melihat tingkah Rani yang begonya gak abis- abis, Rani hanya terkekeh seperti sudah berhasil membuat Gebby kesal pagi-pagi.
"Udah-udah. Ayo deh entar kalau ketinggalan acara, mampus lo pada!" ujar Haifa berniat memburu-buru dan diberi anggukkan mantap dari semuanya.
"Gue baru dateng udah gitu langsung di hujat? Emang ya temen kalau gak bangsat itu gak seru. Seneng banget kayanya tuh kalau gue di giniin tiap hari." imbuh Zalfa kesal.
Syabil yang mendengar kata 'bangsat' itu langsung berubah ekspresi, tadinya hanya ketawa jadi emosi. "Bacot banget si Zalfa. Tinggalin aja udah, biar sendirian!"ucapnya, lalu ia jalan duluan dari teman-temannya menuju aula untuk melihat acara.
"Ngeselin banget lo roker!" umpat Zalfa dengan raut wajah tak kalah kesal, sembari matanya tak terlepas melihat langkah teman-temannya yang sudah jauh beberapa langkah darinya.
Zalfa akhirnya mengikuti langkah teman- temannya menuju aula untuk melihat pentas seni yang di tampilkan oleh anak band sebagai pembukaan acara hari ini.
Kini terdengar MC yang mengumumkan bahwa acara akan di mulai sebentar lagi, di dalam aula yang berbentuk kubus luas itu terdengar suara-suara seluruh murid Onefee, begitu sangat ramai saat ini.
"Kita panggilkan band Onefee, yang akan menampilkan dan mempersembahkan satu lagu untuk kalian semua." teriak mira, selaku MC.
"Kita panggilkan, band One fee!" teriak heboh dari Sisil, selaku MC kedua yang berdiri di samping Mira
Seisi aula heboh sambil menunggu anak- anak band naik ke atas panggung aula.
"Sha," panggil Nandia sambil menepuk bahu temannya lembut.
Alesha yang merasa di panggil pun menoleh. "Iya nan, kenapa?" jawabnya.
"Edgar tampil ya?" tanyanya pada Alesha.
"Em, gue gak tau tuh nan. Iya sih kayanya."
"Kamu masih sayang Sha sama dia?"
"Udah biasa aja Nan. Gue udah coba lupain kok, jadi tenang aja."
"Kalau mau apa-apa jangan sungkan ya Sha, aku siap bantu kok. Aku saranin kamu liat band nya jangan nangis, jangan inget waktu itu ya."
"Siap Bu bos!" ucap Alesha tersenyum tulus, tapi tidak dengan hatinya. Sebenarnya Alesha takut ia nangis dan inget masa itu, tapi ia harus menahannya. Teman-temannya tidak boleh melihat ia menangis lagi cuma gara-gara Edgar.
![](https://img.wattpad.com/cover/184587166-288-k331566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thursday Sweet
Teen FictionKita adalah satu perkara sederhana juga rumit yang belum sempat di aamiinkan semesta. -Azzadath Dannielo Gilbran- Semoga nanti kita bisa mengulang semuanya dengan sikap dewasa setelah sekian lama memperbaiki diri masing-masing. -Alesha Laurenza Arsh...