0.7 ; deganra

125 15 0
                                    

Lembar kalender berganti, pula tulisan pada kalender itu yang berubah menjadi bulan Oktober. Waktu berlalu secepat itu. Rasanya, baru saja adik kelas memohon agar Wonra dan Wonwoo membantu mereka dengan menjadi anggota seksi acara. Tak terasa sudah terhitung 3 bulan sejak saat itu.

Panitia festival sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan segala hal karena pelaksanaannya tinggal sebulan lagi. Yap, festival tahunan sekolah mereka selalu diadakan pada bulan November. Panitia inti sudah jarang berada di ruang yang sama karena kesibukan masing-masing.

Misalnya saja hari ini, di ruang OSIS hanya ada Wonra dan Wonwoo yang berkutat dengan lembaran-lembaran yang tersusun di hadapan mereka.

"Susunan acara udah fix, Ra?" ucap Wonwoo yang sedang sibuk memeriksa dokumen-dokumen festival.

Ketua panitia dan wakilnya sedang benar-benar sibuk, membuat Wonwoo mau tidak mau membantu mengurusi beberapa dokumen tersebut.

"Hhh, belum, Won," keluh Wonra. Dia menyandarkan punggungnya lalu mengambil sekaleng soda dari atas meja. "Wakasek kurang puas sama daftar acara yang udah gue revisi terakhir kali. Katanya terlalu banyak acara dengan waktu yang sangat berdekatan. Padahal mereka sendiri yang request sebanyak itu."

Wonwoo bangkit, berencana menempelkan sebuah daftar di mading ruang OSIS. Dia menepuk pundak Wonra saat melewati gadis itu. "Sabar, aja. Lo udah bilang ke Dokyeom belum?"

Bukannya menjawab pertanyaan Wonwoo, Wonra malah terkejut saat merasakan tangan Wonwoo menyentuhnya. "Ih, tumben lo baik sama gue?!"

"Seribu kebaikan gue gak bakal bisa lo sadari soalnya lo sibuk nyari kesalahan gue mulu," jawab Wonwoo sambil tetap fokus memeriksa catatan di papan lebar itu.

Wonra berlagak seperti orang yang ingin muntah. Wonwoo yang melihatnya langsung menyentil dahi Wonra.

"Ish! Sentilan lo gak main-main sakitnye!"

"Rasain."

Dering ponsel Wonra berbunyi. Ini sudah ke-20 kalinya Wonra ditelepon dalam sehari. Pastinya, siapa lagi kalau bukan anak-anak panitia inti atau anggota seksi acara lainnya yang terus-terusan mencari dirinya.

"Halo, Kyeom," sahut Wonra pada dering kedua. "Kalau lo nanya gue dimana, jawabannya gue ada di ruang OSIS."

"Sip, gue otw kesana."

Panggilan berakhir begitu saja, membuat Wonra menatap aneh ponselnya.

"Dicariin siapa, Ra?"

"Dokyeom. Katanya mau kesini."

"Kenapa gak nitip makanan sama dia? Gue denger sejam yang lalu lo bilang kalau lo lapar."

Wonra menepuk dahinya. "Astaga! Gue lupa!"

"Ya habis anak itu langsung nutup telepon,sih. Mana gak pakai salam lagi," gerutu Wonra sambil mencoba menghubungi Dokyeom lagi.

"KAK WONRAAA!"

Baru saja Wonra meletakkan ponselnya di dekat telinga sebelum teriakan Dokyeom dari depan pintu bergema memenuhi seisi ruangan.

"Loh, ngapain nelpon gue lagi, kak?" tanya Dokyeom bingung seraya melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Cepet banget lo kek ninja hatori," celetuk Wonwoo. "Wonra mau nitip makanan, eh lo-nya keburu datang."

Dokyeom menoleh pada Wonra. "Lah, gue baru mau ngajakin Kak Won makan di luar bareng yang lain. Kak Won mau ikut juga?"

"Kak Won, Kak Won," gerutu Wonra. "Lo manggil nama siapa, sih, sebenarnya?!"

"Hehe," kekeh Dokyeom. "Kita berempat mau keluar mumpung hari ini dikasih surat dispen, terus mau sekalian makan. Yugyeom nyuruh gue manggil Kak Wonra, siapa tau mau ikut kita."

Tanpa aba-aba, Wonra segera bangkit berdiri mengambil tas rajutnya lalu menghampiri Dokyeom.

"Skuy!" ajak Wonra seraya merangkul Dokyeom.

"Wonwoo gak usah diajak. Perutnya karet. Nanti malah nambah mulu," bisik Wonra yang membuat Dokyeom tertawa.

"Kak Wonra nyuruh kakak gak usah diajak katanya, Kak Won!" adu Dokyeom yang berakhir dengan jeweran di telinganya.

"Elah, si nelayan empang malah ngebocorin," caci Wonra. "Gak usah ikut, ya, Won. Biar gue bisa quality time sama degan gue."

"Ck. Gak. Gue harus ikut."

Wonwoo bergegas mengambil beberapa barangnya dan jaket bomber miliknya. "Ayo jalan! Perut gue udah minta diisi."

Wonra dan Dokyeom bertukar pandang, lalu kompak mengangkat alis seraya menatap punggung Wonwoo yang berjalan mendahului mereka.

Wonra mengunci ruang OSIS. Dia berjalan mengikuti kedua lelaki itu sampai di parkiran sekolah. Benar saja, deganra sedang menunggu di atas sepeda motor masing-masing.

"Tuh, kan, bener. Kak Won pasti mau ikut," celetuk Yugyeom sembari menyambut kedatangan Wonra.

Junhoe melihat Wonwoo yang datang belakangan. "Bang Wonwoo ikutan juga?"

Wonwoo mengangguk, lalu ikut bergabung dengan mereka.

"Emang kalian mau makan dimana?" tanya Wonra.

"Paling ke McD atau KFC," jawab Bambam.

"Jangan," tolak Wonra. "Mending ke warung pecel lele yang di tikungan aja."

"Ngidam lo?" tanya Wonwoo asal, tapi malah dijawab Wonra dengan anggukan.

"Hah?! Kak Wonra beneran ngidam?! Kak Wonra hamil anak siapa, kak?!" serbu Yugyeom sembari menggoyangkan bahu Wonra.

Wonra menatap jengah. "Ck, bukan ngidam gegara hamil. Biasalah, agenda bulanan cewek."

Mereka langsung menangkap maksud Wonra, sementara Yugyeom yang belum mengerti masih saja bertanya-tanya pada yang lain dengan heboh.

"Buru, yuk! Udah mendung," pungkas Junhoe. "Kak Won mau bareng siapa? Gue atau Yugyeom?"

"Terus mereka berdua gimana?" tanya Wonra seraya menunjuk Dokyeom dan Bambam.

"Kan, bisa ikut Bang Wonwoo," jawab Junhoe santai. "Atau kakak yang mau boncengan sama Bang Wonwoo?"

Wonra mendelik. "Idih, gak mau. Mending sama deganra aja."

"Deganra apaan, sih? Daritadi itu mulu," timpal Wonwoo yang tak tahu mengapa jadi sewot.

Wonra mengambil napas panjang sambil tersenyum lebar. "Deganra itu artinya Dedek Ganteng Wonra!"

"Widih, bisa juga, tuh, buat nama geng kite," komentar Bambam. Yang lainnya menganggukkan kepala tanda setuju. Hanya Wonwoo yang menimpali dengan tatapan datar.

"Hayulah berangkat! Gue sama Yugyeom aja. Udah kejanji tadi katanya mau curhat ke gue tentang doinya," beber Wonra.

Dokyeom dan Bambam langsung menggoda Yugyeom yang telah salah tingkah. Wonra cuman tertawa melihatnya.

Tawa Wonra seperti biasa, nyaring sampai ke ujung dunia serta sangat lebar sampai-sampai membuat matanya ikut tertawa. Tapi entah mengapa, hal sederhana itu membuat Wonwoo merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang tidak pernah Wonwoo harapkan terjadi saat dia menatap Wonra.

🔥🔥🔥

🔥🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hareudang ; [JWW] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang