Bel pulang baru saja dibunyikan, Lola terus tersenyum sedari tadi. Pasalnya dia akan pulang bersama Kevin hari ini.
"Hai," kata Kevin kikuk saat Lola keluar dari kelasnya.
"Hai juga, btw kayaknya kita harus cepet pulang deh, udah mo ujan nih," kata Lola memperhatikan cuaca sore ini.
"Mobil kamu di bagian mana?" Tanya Lola.
"Anu," Kevin menggaruk tengkuknya.
"Sorry ya La, sebenernya gue tadi berangkat bareng Leo sama Gamal. Jadi otomatis mereka pulang bareng gue deh,"
"Pfftt...kok kamu imut banget sih? Biasa aja kali mukanya, gak usah di bikin imut-imut gitu," Lola mencubit pipi sang kekasih.
"Heh, kebiasaannya muncul," kata Kevin sambil berlalu pergi menuju mobilnya.
"Ihh, Kevin!! Tungguin!!"
🌠🌠🌠
"Ciee yang balikan! Pj ada kan, Vin?" Ledek Leo saat Lola dan Kevin hendak masuk dalam mobil.
"Ck, entaran," ujar Kevin judes, seraya masuk ke dalam mobil.
"Lama-lama gue santet juga lo,"
"Emangnya kamu dukun?" Sambung Gamal yang sama-sama telah masuk kedalam mobil.
Lola menoleh ke arah Gamal.
"Cepet amat Mal! Emang udah selesai ketemuannya?"
"Ketemuan? Sama siapa?" Tanya Gamal tak mengerti maksud ucapan Lola.
"Ya sama Abi," jawab Lola santai.
"Abi? Maksud kamu apa sih, La?"
"Lho? Bukannya lo tadi siang ngasih dia surat buat ketemuan?"
"Surat?"
"Lo beneran gak ngasih dia surat?" Tanya Lola mulai khawatir.
Gamal menggeleng cepat.
"Terus siapa?"
"Emangnya ada apa La?" Kevin mulai angkat bicara.
"Tadi siang ada yang ngasih Abi surat dan itu pake inisial nama Gamal terus gaya bahasanya juga, gimana dong?"
"Susul Mal," gumam Leo menatap serius ke arah Gamal.
"Tunggu," sanggah Kevin sambil merogoh kantong celananya.
"Nih," Kevin melempar kunci ke arah Gamal.
Itu...kunci gamala.
"Maksud lo apaan Vin?"
"Gue jelasin nanti, sana susul Abi, sebelum terlambat,"
***
Abi sudah beberapa menit menunggu di taman, sambil sesekali melihat jam di pergelangan tangannya."Abi!!!"
Abi tersenyum manis pada Gamal.
"Kamu...udah lama nunggunya?" Ucap Gamal dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Lumayan, kamu dari mana?"
Abi menyadari sesuatu.
Kamu? Sejak kapan gue pake bahasa gituan? Geli banget, batin Abi sambil menahan senyumnya.
"Ayok," Gamal menggenggam tangan Abi.
"Kita mau kemana?"
"Kalo saya maunya pulang," jawab Gamal singkat.
Bruhhh
Abi kecewa berat, kirain kenapa sampe nulis surat segala, ternyata cuma buat pulang. Ketika kenyataan tak sesuai ekspektasi😑.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamal's Love And Squad(On Going)
Teen Fiction[PART ACAK] "Gue...keluar dulu ya? Lo butuh istirahat lebih keknya." Kata Abi seraya berdiri dan berbalik menuju pintu. Abi terhenti. Deg. Jantungnya berdetak lebih kencang, sekarang Gamal tengah mencekal pergelangan tangannya. "Kamu peluk saya...bo...