Abi melangkahkan kakinya hendak naik ke lantai dua, saat sedang menaiki tangga, Cleo secara tiba-tiba memanggil namanya.
"Abi?"
"Iya?" Abi menoleh menatap Cleo.
"Kemil gak pulang bareng elo?" Abi mengerutkan keningnya.
"Enggak, dia cuma nganter gue doang. Seharusnya sih dia udah lama balik,"
"Nongkrong kali bareng temennya," Sambung Abi lagi.
"Gue udah telpon semua temennya tapi dia gak ada, apa jangan-jangan dia balik ke rumah ya?"
"Udah coba telfon dia?" Cleo mengangguk.
"Ga dia angkat tapi,"
"Coba sekali lagi deh bang, siapa tau diangkat," Cleo meraih ponselnya dan menelpon Kemil.
Diangkat!
"Halo?" Cleo melihat ponselnya, sepertinya ini bukan suara Kemil.
"Lo siapa?" Tanya Kemil langsung.
"Dateng aja di jalan Kartini no 25, adek lo kecelakaan,"
Tut.
Cleo terdiam tak percaya.
"Kenapa bang?"
"Kemil kecelakaan, dia di rumah Gamal sekarang,"
🌠🌠🌠
Cleo menatap kosong ke arah Kemil yang belum sadarkan diri, beberapa kali dia memaki entah pada siapa.
"Gue tanya sekali lagi, dia kenapa?" Gamal menatap Cleo sinis tak takut sama sekali terhadap kakak kelasnya ini.
"Lo tuh pikun? Budeg? Udah gue bilangin, gue sama sekali gak tau, puas?" Abi menghela nafasnya sambil menggeleng.
"Lo berdua tuh apa sih? Di saat-saat kek gini masih aja berantem, bisa gak sih tahan dulu unek-uneknya, lama-lama gila gue dengerin ocehan kalian,"
"Cleo tuh duluan," sela Gamal.
"Diem lu biji sirsak!" Sanggah Cleo.
"Bang?" Abi menatap Cleo sinis.
"Ck, tau ah!" Cleo melangkah pergi meninggalkan ruangan praktek bundanya Gamal.
"Bunda mana?" Tanya Abi saat Cleo sudah benar-benar tidak terlihat.
"Ada di belakang, bentar lagi juga kesini, lagi nyiapin kompresan air hangat,"
"Nghh," suara keluhan didengar oleh Abi dan Gamal, rupanya Kemil akan siuman.
"Mil? Kemil?" Panggil Abi seraya memukul pelan pipi Kemil.
"Kak Abi?"
"Lo sadar?!" Pekik Abi begitu gembira.
"Kak sebenarnya Kemil itu tau rahasia, dan Kemil dikejar sama-"
"Tinggalin gue sama Kemil, berdua!" Cleo datang tiba-tiba mengusir kehadiran Abi dan Gamal.
"Tapi-" sanggah Abi,
"Gapapa kak," Kemil tersenyum, melihat itu Abi hanya bisa pasrah dan secara tidak langsung mengajak Gamal untuk meninggalkan Kemil dan Cleo berdua.
Sepeninggal Abi, tanpa ba-bi-bu Cleo memukul kepala Kemil.
"Ah, sakitt bang!"
"Jujur! Habis tanya ke gue, lo tanya ke siapa? Kemana aja lo,"
"Ru-rumah om Jacky,"
"Bangsat!!" Gumam Cleo sambil meninju dinding yang berada di sebelah kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamal's Love And Squad(On Going)
Novela Juvenil[PART ACAK] "Gue...keluar dulu ya? Lo butuh istirahat lebih keknya." Kata Abi seraya berdiri dan berbalik menuju pintu. Abi terhenti. Deg. Jantungnya berdetak lebih kencang, sekarang Gamal tengah mencekal pergelangan tangannya. "Kamu peluk saya...bo...