Bab 4~ Little Insect

30 4 0
                                    

🌠🌠🌠

Sekarang Abi, Gamal, Kevin, Leo, Toni, Lola, Keke dan Tata sedang berada di UKS. Sedang menunggu Abi berhenti untuk menangis, walaupun Abi sudah makan 2 bungkus nasi goreng dari Lola ( kali ini beneran dari Lola).

"Guys, gue sama Tata duluan ya. Udah di jemput soalnya." Kata Keke melirik mereka semua, perkataan Keke dibalas anggukan kecil dari mereka semua yang ada di UKS.

"Abi, kita duluan, dadahh.." kata Tata yang di balas anggukan pelan dari Abi,

"Ton, tugas kamu cari siapa dalang dari semua ini," kata Gamal yang dari tadi tertunduk sambil sesekali melirik Abi.

"Siap Mal, mata-mata kita ada di setiap sudut,"

"Leo, Kevin, kalian urus kamar mandi, tadi saya gak sengaja ngedobrak pintu padahal kuncinya ada di gantung di kenopnya," lirih Gamal lagi.

Toni menepuk jidatnya pelan,
"Semerdeka Lo deh Mal,"

Mereka terkekeh pelan, kali ini Gamal benar-benar berbeda dari biasanya.

"Bucin sama goblok beda tipis." kata Kevin dengan gayanya yang selalu cool,

"Kek gak pernah aja," kata Gamal melirik Kevin dan Lola,

"Ton, tinggal kita berdua nih yang jomblo. Sama gue mau gak?" Kata Leo dengan nada suara dibuat buat, yang kemudian dibalas gelak tawa dari mereka semua tanpa terkecuali Abi.

"Wih, Abi udah bisa ketawa," kata Toni tersenyum sumringah,

"Iya," jawab Abi singkat dengan tersenyum simpul.

"Mal, bukannya gak sopan ya. Kita mau pamit duluan soalnya gue cuma bawa mobil mana harus nebengin mereka bertiga lagi" desah Leo yang menyesal membawa roda empat kesayangannya,

"Iyaa, hati-hati. Kalian jangan lupa sama tugas,"

"Asiaap big bos," kata Toni, mereka pun berlalu pergi.

Kini diruang UKS tinggal tersisa Abi dan Gamal, Gamal melirik Abi sekilas yang masih berdiam diri.

"Udah mau pulang? Atau?" Tanya Gamal pelan,

"Eh,i...iya" Abi turun dari brankar di bantu Gamal,

Mata Abi menangkap sesuatu,
"Bibir Lo," kata Abi khawatir menyentuh luka di bibir gamal yang darahnya sudah sedikit mengering,

"Gapapa," balas Gamal dengan senyum tipis,

"Katanya anak PMR, luka kek gitu gak bisa di obatin," Abi berjalan meraih kotak obat di samping brangkar.

"Saya lagi males aja," alasan Gamal,

"Sini dikasih pertolongan pertama," kata Abi seraya mendekati Gamal.

Mata Gamal membulat sempurna mendengar kata pertolongan pertama yang di ucapkan Abi. Sontak dengan gerakan refleks, dia mundur menjauh dari Abi.

Kening Abi menyerngit heran,

"Ini pertolongan pertama versi siapa? Kamu atau saya?"

"Pfftt, hahahaha" Abi benar-benar tertawa lepas, entah ini lugu beneran atau bohongan yang jelas Abi terhibur dengan tingkah Gamal.

"Pertolongan pertama dengan obat merah, Gamal," kata Abi masih dengan sisa-sisa tawanya seraya menunjukan beberapa obat merah di tangannya.

🌠🌠🌠

"Saya udah nelpon kak Dimas tadi," Ucap Gamal seraya menghidupkan motornya.

"Lo...cerita semuanya?" Dengan susah payah Abi menelan salivanya menunggu jawaban yang akan diberikan Gamal,

Gamal's Love And Squad(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang