[4] Amarah Nabilah

1.8K 109 9
                                    

  Melihat kakak kakak nya terluka, berhasil membuat emosi Nabilah melonjak. Dikepalkan tangan nya kuat kuat, juga dipejamkan mata nya dan terbuka kembali. Dan terlihat mata nya berubah menjadi merah menyala dan tangan nya terlihat basah karena air.

***

Dikepalkan tangan nya kuat kuat lalu dibuka kembali sambil menarik nafas lalu dihembuskan kembali. Begitu cara Nabilah meredamkan emosi nya.

Dengan langkah perlahan, ia maju dan menatap Stella dengan penuh ketajaman. Mata nya pun sudah berubah menjadi merah menyala pertanda ia sudah emosi.

"Hai adik manis...apa kamu ingin seperti kakak mu yang LEMAH itu juga?" tanya Stella sambil menekan kan kata 'Lemah'.

"Aku tidak selemah yang kau kira..Stella Cornelia.." jawab Nabilah sedikit bergetar.

"How...bahkan kamu berani menyebut nama panjang ku...baiklah" Stella mengayunkan tangan dan memainkan tangan nya itu di hadapan nya.

"Ainfijar allahab" lalu muncullah api dari kedua tangan Stella dan menyerang Nabilah.

Dihembuskan nya nafas Nabilah sambil memejamkan mata nya. Lalu ia pun membuka mata nya.

"Mujat alma' " gelombang air yang berukuran sedang, keluar dari kedua tangan Nabilah dan menyerang api milik Stella.

"Sepertinya melawan mu memerlukan kecerdasan tingkat tinggi..yaitu dengan menggunakan bahasa arab..tapi tak apa..aku cukup lancar dalam bahasa itu" oceh Stella.

'Banyak ngoceh banget sih ni orang. Gatau apa susah nya gue nahan emosi sama kaya nahan BAB pas kejebak macet' gerutu Nabilah dalam hati.

"Sawt alnaar" ucap Nabilah lalu keluar lah sebuah cambuk ditangan kiri nya.

"Sawt alma' " lanjut Nabilah lalu keluar lagi cambuk ditangan kanan nya.

"A..apa?! Bagaimana mungkin?! Umur mu masih 14 tahun..tapi..kenapa kau bisa menggunakan dua kekuatan i..itu" kejut Stella.

"Hm? Kenapa tidak? Kan yang melakukan nya itu aku...kenapa kau yang repot?" tanya Nabilah.

"Sayf allahab" ucap Stella lalu keluar pedang ditangan nya.

CTARR

CRASHH

BRRHH

SRRKKK

Tanpa aba aba, Nabilah segera melayangkan kedua cambuk nya untuk menyerang Stella. Stella pun tak tinggal diam. Dia menangkis nya dengan pedang miliknya.

"Wow...kau cukup hebat dalam memainkan cambuk, Nabilah Ratna Ayu Alfada" puji Stella.

"Berhenti lah mengoceh! Suara mu itu tak beda jauh dengan suara ayam milik kak Gaby!" protes Nabilah.

"Heyy..kau mengatakan aku ayam?"

"Aku tidak mengatakan itu...tapi jika kau mengakui nya tak apa..aku juga tidak akan mengadakan syukuran atas pengakuan dirimu sebagai ayam" sahut Nabilah

"Benar benar keterlaluan! Dasar bocah ingusan!"

"Heyy...dasar kau ibu ibu arisan!"

WZHINGGG

SRRTT

PYAARRRR

SRKKK

My Family AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang