[28] Apalagi Ini?

816 76 16
                                    

Dan hari ini adalah hari dimana Nabilah akan pulang. Lidya tengah membereskan koper dan baju baju mereka. Awalnya, Nabilah ingin ikut membantu, tapi Lidya menolak dengan alasan Nabilah harus beristirahat.

Mereka akan ke bandara nanti malam pukul 8 agar bisa sampai di Indonesia nya pagi.

Karena Lidya tidak memberi nya izin untuk bermain Hp, Nabilah pun bosan. Ia bosan dan memutuskan untuk ke taman rumah sakit. Disana, tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Ada beberapa anak dengan orang tua nya tengah berada di taman Rumah sakit yang lumayan luas itu.

Melihat anak anak bermain, Nabilah teringat akan kakak kakak nya.
"Hahhh... Kok kangen kakak kakak ya? Eh tapi, kan biasa nya kangen terus hahah" gumam nya.

Tiba tiba, datang seorang gadis dan duduk di sebelah nya.
"Halo Bil!" sapa nya.

"Halo juga kak Vanka. Kakak ngapain disini?" balas Nabilah pada gadis yang ternyata adalah Vanka.

"Eum.. Gaboleh ya? Soalnya aku liat kamu sendirian disini. Kan kasian, apalagi kamu udah kaya anak ilang tau gak. Lagian kamu juga bukan orang sini"

"Astaga kak. Segitu nya sampe aku dikira anak ilang"

"Haha.. Maaf maaf, aku bercanda"

Nabilah ikut terkekeh. Namun, kekehan nya itu terhenti karena tiba tiba ada yang membekap nya secara kasar. Nabilah tau ini bukan tangan Lidya karena Lidya tidak pernah bermain kasar kecuali pada saat latihan.

"Hmmpphh!!!!" erang nya. Vanka yang disebelah nya pun terkejut tapi tak bisa berbuat apa apa saat sosok yang membekap Nabilah itu menodongkan pisau kecil.

"Lo diem atau lo bakal mati di tangan gue!" tajam sosok itu lalu membawa Nabilah pergi sambil berlari. Banyak yang melihat nya tapi mereka semua tidak mengerti. Vanka yang sedari tadi mematung pun akhirnya sadar dan dia segera berlari menemui Lidya.

Di ruang rawat Nabilah..

Prangg

Lidya terkejut akan jatuh nya gelas air minum milik Nabilah. Ia pun membersihkan pecahan gelas kaca tersebut.
"Awss.." ringis Lidya saat mencoba mengambil nya.

Brakk

"Vanka!" tegur Lidya.

"Kak! Nabilah kak!!"

"Iya iya. Kenapa sama dia?" tanya Lidya yang heran melihat Vanka panik.

"Nabilah..."
"Diculik!!!!" pekik nya.

Lidya terkejut namun berusaha tetap tenang.
"Vanka, kamu hubungi Eland sama Yoga. Kalo mau, kamu juga hubungi kakak kamu. Kakak tunggu di lobby Rumah sakit" ucap nya. Vanka mengangguk dan Lidya pun berlari keluar menuju lobby Rumah sakit.

Sesampainya di lobby, dia segera menghubungi semua saudara nya.

****

Melody tengah berada di ruangan Ve bersama Ayana juga Hanif dan Alan. Mereka sengaja berkumpul atau sesekali menebar kemesraan membuat Ayana cemberut karena hanya dirinya yang tidak memiliki pasangan dan itu membuat keempat nya tertawa.

Drrtt drrtt

"Ehh bentar bentar kak" ucap Ayana saat melihat nama Lidya. Ayana tentu senang karena dia akan mendengar kabar baru dari Lidya.

Via telepon..

"Iya halo kak?"

"Ay! Cepet kamu minta kakak kakak sama adek adek buat nyusul kesini!!"

My Family AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang