WARNING.....🚫🚫🚫🚫
Cerita kali ini mengandung unsur b×b... klo kalian ada yang homophobic silahkan tinggalkan... author gak mau kalian dapat nightmare ntar malam.......
Di dunia ini selain laki-laki dan wanita, di temukan sub gender lain, yakni, Alpha, Beta dan Omega. Diantara semua itu, Alpha lah yang memiliki posisi tertinggi dari semuanya. Secara keseluruhan mereka memiliki sifat superior di bandingkan gender lain, karena itu Alpha di lambangkan sebagai makhluk terkuat.
Beta memiliki peranan yang tak kalah dari Alpha, hanya saja mereka betugas untuk menyeimbangkan proporsi Alpha dan Omega, mereka semua berada di posisi rata-rata dan hanya Beta saja yang secara keseluruhan memiliki sikap layaknya manusia biasa pada umumnya.
Dan yang terakhir dari semua adalah Omega, sub gender yang di akui sebagai yang terlemah dari segalanya, berbeda dengan Alpha dan Beta yang bisa lelaki atau perempuan, kebanyakan omega hanyalah wanita, tapi ada juga beberapa kasus di mana omega di temukan sebagai pria, dan mereka sering di sebut istimewa karena bagai permata berharga di antara yang lain. Meskipun begitu tak jarang di temukan omega pria berakhir di bawah kekuasaan Alpha hingga jumlah mereka terus di lindungi pemerintah.
Dan di sini aku akan menceritakan perjalanan ku sebagai seorang... kalian akan tahu sendiri nanti.
...Namaku Shinomiya Akira, seorang pelajar biasa yang hanya bisa melakukan belajar dengan sempurna. Aku tidak menyombong tapi memang begitu kedaannya, jadi jangan menuduhku dengan sembarangan.
"Akira. Kau akan pulang?" tanya pemuda bertubuh tinggi di belakang ku berjalan mendekat. "Tidak. Aku harus bekerja sekarang." Jawabku tersenyum kearahnya dengan wajah yang dingin.
Jangan salah paham dia memang begitu, Nakamura Yuuki, teman sekolah sekaligus sahabat Alpha ku ini jarang sekali menunjukkan senyumnya di depan banyak orang.
"Bukankah besok ada ulangan? Kau tidak harus bekerja setiap hari, bagaimana dengan paman? Bagaimana jika ia menyakitimu lagi karena nilaimu yang turun?" Ujar Yuki membuatku sedikit tersentak.
Bukannya aku takut pada ayah, tapi beliau memang berlebihan dan menakutkan dalam ingatanku.
Aku masih ingat bagaimana ia menyakiti ibu karena tak berhasil mendidik ku dengan benar. Mulai saat itu aku berjanji akan selalu menjadi yang terbaik di antara yang lain mengesampingkan bagaimana sub gender ku nantinya.
"Tenang saja. Apa kau lupa siapa aku? Aku adalah yang terbaik di kelas, ingat?" ucapku menyombong menggosok-gosok hidung ku. Bisa ku lihat dengan samar Yuki tersenyum melihatku. Setidaknya aku bisa membuatnya senang.
"Baiklah, kalau begitu, sebaiknya kau cepat pulang jika pekerjaanmu selesai." Aku mengangguk setuju.
Kami tiba di depan sebuah restoran bintang lima yang menjadi tempatku bekerja paruh waktu. Aku melambaikan tangan kearah Yuki yang sudah menjauh dariku. Beruntungnya Yuki adalah temanku.
Jika ada gadis yang di kencani Yuki maka, gadis itu akan jadi yang paling beruntung. Yuki mungkin terlihat sedingin salju seperti namanya, tapi jauh dalam dirinya, ada bagian yang mampu menghangatkan siapapun yang berhasil menyentuhnya.
Aku bekerja di restoran ini sebagai pelayan untuk mengisi waktu luang sekaligus mencari uang untuk kebutuhan sekolahku. Terkadang aku menyisihkan sebagian untuk berbelanja keperluan rumah. Meskipun sedikit tapi aku bersyukur mendapatkan pekerjaan ini.
Apa kalian bertanya tentang Ayahku? Jika itu yang ada di pikiran kalian maka itu benar, Tou-san memang tak bekerja lagi saat ini. Ada beberapa hal yang membuat Tou-san enggan keluar dari rumah. Sewajarnya remaja yang memiliki masalah dengan masa pubertasnya, orang dewasa juga terkadang membutuhkan waktu untuk sekedar berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Mate ✔
WerewolfSelain pria dan wanita, dunia ini terbagi lagi menjadi tiga sub gender, yakni Alpha, Beta, dan Omega. Kisah dimana seorang pemuda biasa menjalani hidupnya dan menemukan pasangan hidupnya. Alpha Mate. Genre terbaru dan cukup mmainstream menurut s...