lima

2K 136 3
                                    

Anyeong.. siapa yang masih nunggu cerita author yang satu Ini? Maaf  untuk fujodanshi yng  kecewa dengan cerita absurd karangan author.. ya.. this is the first time to me..

Terserah kalian cerita nya mau di apain.. namanya hobi itu susah di hilangkan ya.. walaupun.. begitulah .

Udah gak usah banyak bacot thor.. ini dia..

...

Kazusa masih tak tahan bila jauh dari Akira. Ia selalu tampak gelisah jika memikirkan sesuatu yang buruk mungkin  terjadi pada Akira. Untuk itu malam ini ia benar-benar tak mengizinkan Akira untuk pulang. Tapi tentu saja gagasan itu di Tolak Akira dengan matang.

"Kazusa-san. Otou-san ku akan marah jika aku tidak pulang. Lagi pula aku harus menyiapkan makan malam." Tolaknya halus.

Ada sedikit rasa kecewa menumpuk di dada Kazusa tapi apa yang di katakan Akira ada benarnya. Jadi ia memilih untuk mengalah dengan mendapatkan sesuatu sebagai imbalannya.

"Aku akan pergi ke luar kota untuk mengurus sesuatu. Jadi.  Maukah kau memberikan ku satu ucapan selamat tinggal?" Akira mengernyit. Apa yang harus di berikan Akira saat Kazusa sudah memiliki segalanya? Hadiah darinya tak akan berarti ketimbang harta benda yang sudah di miliki Kazusa.

"Kau sangat menggemaskan.." cium Kazusa di pipi pemuda itu. Semakin lama semakin terang warna merah yang terkuas di sana. "Ka..Kazusa..san.." gagap Akira merasakan telinganya dingin karena sesuatu yang nakal mencoba untuk memakannya. Ia mendorong dada bidang Kazusa dengan halus.

Akira sungguh lambat memikirkan apa yang sebenarnya di inginkan Kazusa. Jadi tanpa menunggu lama, Kazusa lebih memilih cara agresif sebelum adik kecil nya menyiksa sepanjang malam.

Satu-persatu.. helai demi helai pakaian Akira tersisih kan. Menampakkan dua gunungan kecil dengan puncak manis pink di tasnya. "Ka.. Kazusa-san.. Nnhh." Desah Akira tak kuat menahan permainan Kazusa.

Apa ini yang di inginkan kazusa-san? Tanya Akira dalam hatinya.

Sadar jika Alpha di depannya sudah benar-benar membuatnya jatuh hati, Akira meruntuhkan prinsipnya. Ini bahkan sudah 2 hari menjelang ujian seleksinya. Dimana ketegasan tak ingin di sentuh nya kemarin?

Ahhn...

Hhn...

Hmmmppp. .

Akira hampir kehilangan akal sehat saat Kazusa memasuki bagian terdalamnya. "Aku mencintaimu Akira." Sungguh Akira akan terbang karenanya, siapa sangka jika Kazusa benar-benar mencintai dirinya. Sebagai catatan, Kazusa belum memberitahu Akira jika mereka adalah sepasang Mate.

"Aku..Hnn.. Juga mencintaimu. Kazusa-Shannhh.." Akira tak sanggup berbicara biarkan naluri omeganya memimpin dan menerima segenap cinta Kazusa untuk nya. Mulutnya sudah di basahi oleh benang-benang saliva tipis dan bagian bawahnya tentu sudah di banjiri cairan lubrikasi alami omeganya.

Jika Akira harus jujur, ia sangat takut saat pertama kali melihat wajah Kazusa di telivisi, wajahnya saat itu sangat dingin, bahkan tanpa bertemu langsung rasanya feromon Kazusa sangat menekan batin omeganya. Tapi siapa sangka jika ternyata semua kesan itu hancur dengan semua perlakuan manis yang di terimanya. Bahkan Akira tak percaya jika Kazusa di atasnya ini adalah orang yang sama dengan yang selalu di lihatnya di televisi.

"Akira.. Aku akan keluar.. hhngghh.." Kazusa tak tahan lagi milik Akira meremas nya dengan kuat. "Jangan di dalam Kazusa.. hhngghh.. hic.. Nnhh.." Bagaimana jika nanti Akira hamil karena Kazusa keluar di dalam dirinya. Ia belum siap, bahkan Ayahnya masih ragu memberikan dirinya untuk Kazusa seutuhnya.

Alpha Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang