enam

1.7K 112 3
                                    

...

Disinilah Kazusa bersimpuh, di hadapan Haruto yang shock karena putranya terbaring koma untuk beberapa alasan. Setelah sekian lama ia bisa berkumpul layaknya sebuah keluarga, kenapa ini cepat berlalu. Dan lagi..

"Siapa yang memberinya izin untuk menyentuh puteraku lebih dari Ini?!!" Ia tidak membayangkan jika kekasih putranya akan melakukan ini pada Akira..

Flashback on.

"Arima. Bagaimana keadaan Akira?" Kazusa dengan wajah pucat maju.

Arima menggeleng. "Maaf." Seketika dunia Kazusa seakan runtuh.

"Apa yang harus ku lakukan?" Kehidupan di mata hitam itu perlahan sirna. Sang ibu menguatkan putranya dengan penuh keyakinan.

"Dia akan kembali. Pasti." Fuka meyakinkan.Meskipun air mata dari mata indahnya mengalir turun.

"Hubungi orang tuanya. Aku akan bertemu dengan mereka." Perintah Kei mutlak. Eiji yang masih setia menunggu mengangguk dan melaksanakan perintah. Setinggi apapun status Kazusa dalam pekerjaan tak bisa menampik kenyataan jika Kei lebih berkuasa di bandingkan Kazusa.

"Kazusa Kau ikut Tou-san  ke ruangan Arima." Dengan tatapan kosong Kazusa melakukannya.  Pria itu bahkan tak peduli jika ada jurang di hadapannya, ia akan pergi. Pergi menemui Akira.

Fuka mengangguk tersenyum ke arah puteranya. Saat ini dukungan seorang ibu sangat di perlukan terutama di atas kejadian ini.

Sementara Kazusa dan ayahnya pergi ia menatap lekat wajah pemuda yang berhasil mencuri hati Kazusa. "Kau sangat beruntung nak mendapatkannya."

Author gak tahu harus untuk siapa kalimat ini. Jadi begini lah.. silahkan kalian berimajinasi yaakk

Kazusa duduk mendengarkan Arima dengan pikiran kosong. Tidak.. sebenarnya itu tidak benar-benar kosong. Ia hanya menyiapkan pendengaran untuk nama Akira tercintanya.

"Kazusa dengarkan aku. Aku tidak tahu apa yang merasukimu. Tapi Kau tahu dari segi sahabat aku sangat kecewa denganmu. Bagaimana bisa kau melakukan itu saat dia sedang sakit? Ditambah heat nya datang karena feromom mu. Apa kau sadar jika kau menyakitinya saat tubuhnya benar-benar lemah."

Sakit? Kazusa tak pernah tahu itu. Ia hanya melihat jika Akira menjadi malu-malu Saat di depan pemuda itu. Ia kira itu hanya... Akh..

"Kau dengar itu Kazusa. Jika kau memang penerus Fujiwara, Tou-san ingin. Kau bertanggung jawab penuh pada pemuda itu. Tou-san tidak ingin kau mempermalukan keluarga. Apa kau mengerti?"

Bagaimana caranya? Ia bahkan tak tahu kapan Akira akan bangun.

"Jika kau khawatir akan keadaannya. Tenang saja. Ini tidak seburuk kelihatannya. Mungkin ia sangat lemah seperti yang terlihat tapi ia mempunyai keinginan hidup yang luar biasa, aku perkirakan ia mungkin akan bangun kurang dari lima hari lagi. Saat itu terjadi tolong jangan membuatnya untuk mengingat kejadian ini. Aku takut jika ia akan trauma berada di dekat mu saat marah."

Alpha Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang