sepuluh

1K 72 1
                                    

...

Hai.. Jumpa lagi.. author gak tahu gimana perasaan klean pas baca ini cerita. Jadi author minta maaf kalau cerita ini sudah menghancurkan ekspektasi kalian di awalnya.
🙏🙏🙏

Udah cukup part seneng-sennegnya, karena planning awal buat ini cerita pendek jadi kita secara bertahap naik ke klimaks nya yak.. 🤗🤗

Yeayy..

Sorry..🙁🙁

...

"Arima kau yakin tidak ada yang salah dengan bayinya?" tatap Kazusa melihat Akira yang balik menatapnya dengan santai. "Kazusa-san tenanglah..!" Pinta Akira yang bersandar di kepala ranjang dengan wajah agak pucat.

"Bagaimana aku bisa tenang saat ia menendangmu begitu kuat di dalam perut mu?!" panik Kazusa. Untuk pertama kalinya, Kazusa merasakan gerakan bayi mereka di dalam kandungan Akira semakin intens, ia mungkin hanya kaget karena Ayahnya baru saja akan menganggu tidur siangnya.

Yaa.. liburan musim panas sudah tiba, seluruh kelas di liburkan dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, bersisa pekerja kantoran yang tak bisa merasakan lagi panas nya semangat musim panas di usianya kini.

Tapi itu pengecualian untuk Kazusa, ibarat pepatah baru yang berbunyi, 'Sultan mah bebas' itu yang di lakukan Kazusa kini. Mencuri hari liburnya dari Eiji yang sudah menggantikannya di kantor sejak pagi tadi. Dan ia di rumah bersama Akira hanya duduk santai di taman mansion mereka yang cantik.

Jangan tanya di mana Yuki dan Aihara karena mereka sudah sibuk dengan urusannya sendiri. Akira sudah menyelesaikan tugas musim panas dari professor dan bersisa dua murid lainnya yang sedang berjuang keras.

"Itu wajar, jangan membuat kehebohan besar hanya karena  bayi kalian menendang dengan kuat, mungkin ini balasan untuk ayahnya yang sudak mengganggu ketenanganya, itu saja. Kalau begitu, Aku pergi Akira-kun, ingatlah untuk selalu menjaga diri dan hati-hati kepada orang ini." Pamit Arima menambah masam ekpresi Kazusa, sungguh ia ingin tertawa melihat kebodohan Kazusa yang mulai terungkap.

"Jangan memasang mimik bodoh itu di depanku, lebih baik kau menjaga nya hingga waktu persalinan. Kau mengerti?" Kazusa mengangguk patuh.

...

"Kazusa-san.." Panggil akira sedikit manja. "Ada apa Akira? Ada yang sakit lagi?" tanya Kazusa penuh perhatian, ia mendekat dan mengusap-usap perut buncit Akira dengan nyaman.

"Aku masih tidak percaya anak ku tumbuh di dalam sini Akira, aku ingin bertemu dengan nya segera." Ujar Kazusa polos dan di tanggapi kekehan oleh Akira. "Tidak boleh Kazusa-san, aku dengar bila melahirkan sebelum waktunya itu sangat menyakitkan, bukan nya aku tidak mau berjuang untuk dia, tapi tetap saja, ini adalah pertama kalinya, jadi Kazusa-san harus tetap disamping ku jika saat itu tiba."

"Tentu saja aku akan melakukannya, tanpa di minta pun aku sudah tahu." Kecup Kazusa di kening pemuda itu.

Kazusa memperketat keamanan mansion nya meski sejujurnya tidak ada hal serius yang perlu di khawatirkan, tapi tetap saja nalurinya sebagai Alpha selalu tepat dalam menjaga omeganya aman.

Hari itu Akira sudah merasakan kontraksi-kontraksi kecil yang bahkan belum saat nya tiba, tapi karena ia bepikir ini hal biasa yang mungkin di alami ibu hamil ia mengabaikannya. Dan secara kebetulan, Kazusa juga harus pergi untuk meeting penting yang tak bisa di lakukan tanpa dirinya. Tentu saja Akira mengizinkan, tahu kan bagaimana pengertiannya Akira pada pekerjaan Kazusa, ia mengizinkan.

Tapi jangan men judge Kazusa dengan mudah, ia pergi tapi bukan berarti tak perhatian pada Akira, jadi untuk hari ini, ia memberikan sekertaris handalnya untuk menjaga Akira. Eiji tak keberatan selama Kazusa bisa mengadiri pertemuan penting itu.

Alpha Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang